Kepel

Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f. & Thomson

Annonaceae

Lokasi di taman kami

Buah

Sinonim

Guatteria toralak Blume

Uvaria burahol Blume

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 25 m.

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Buah

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan

Penyebaran Tanaman

Tanaman asli Indonesia yang tersebar di kawasan Asia Tenggara hingga Australia. Di Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan. Termasuk pohon langka, dahulu hanya dapat ditanam oleh kalangan keraton atau pejabat saja dan sekarang menjadi flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Buah kepel digunakan sebagai deodoran (penghilang bau badan) bagi para putri keraton. Kepel memiliki manfaat sebagai tanaman obat, penghasil buah, penghasil kayu, bahan jamu untuk kecantikan, tanaman hias dan pelindung.

Nama Lokal

Kecindul, Cindul, Simpol, Burahol, dan Turalak.

Agroekologi

Tanaman ini ditemukan di hutan sekunder daerah dataran rendah tropis hingga ketinggian 600 m dpl. Menyukai tanah berpasir dengan kandungan bahan organik tinggi dan kondisi sinar matahari penuh. Biasanya tumbuh baik di antara rumpun bambu.

Morfologi

  • Akar tunggang, tidak berbanir.
  • Batang cokelat-kelabu tua sampai hitam, percabangan monopodial, terdapat tonjolan bekas tumbuh buah.
  • Daun tunggal, elip-lonjong sampai bulat telur-lanset, tepi daun rata, ujung daun runcing, hijau gelap, tidak berambut.
  • Bunga berumah satu, bunga jantan bergerombol (di bagian atas dan di cabang tua), bunga betina (di pangkal batang), harum, gundul atau sedikit berambut.
  • Buah bulat lonjong dengan bagian pangkal agak meruncing, cokelat (matang), perikarp warna cokelat berisi sari buah dapat dimakan.
  • Biji 4-6 tiap buah, elip, panjang 3,25 cm.

Budidaya

  • Perbanyakan generatif (biji) dan vegetatif (stek batang).
  • Biji disemai, pindah kebibitan polibag, bibit setinggi 50 cm dapat ditanam di lapangan dengan jarak 6 x 6 m atau 4 x 4 x 4 m.

Kandungan Bahan Kimia

Flavanoid (3,7,3',4'-tetrahidroksi -5-metil flavon), alkaloid, terpenoid, kaempferol-3-Orhamnoside, polifenol dan kuinon.

Khasiat

  • Antiinflamasi, menghilangkan bau mulut dan bau badan, antidiuretik, obat radang ginjal, menurunkan kadar asam urat, antioksidan, kontrasepsi, mencegah kanker.

Simplisia

belum tersedia.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Asam urat

  • Rebus 7 lembar daun kepel dengan 3 gelas air hingga mendidih dan air yang tersisa 1 ½ gelas. Bagi 2 ramuan sama banyak.
  • Minum 2 kali sehari.

2. Obat radang ginjal

  • Siapkan ± 1 buah kepel matang, cuci buah hingga bersih.
  • Makan langsung daging buah kepel.

Sumber Referensi

  1. Acuan Sediaan Herbal Volume 4 Edisi Pertama. 2008. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Asam Urat)
  2. Widyaningrum H., Tim Solusi Alternatif. 2019. Kitab tanaman obat nusantara. Cet. ke-2. Yogyakarta: Media Pressindo (Obat Radang Ginjal)