Adam Hawa
Tradescantia spathacea Sw.
Commelinaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Ephemerum bicolor Moench
Rhoeo discolor (L'Hér.) Hance
Tradescantia discolor L'Hér.
Habitus
Semak. Herba tahunan, tinggi mencapai 0.5 m
Bagian Yang Digunakan
- Bunga
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
Habitat
- Hutan
- Pesisir
- Daerah Semak
Penyebaran Tanaman
Berasal dari Meksiko bagian selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Banyak ditemukan di sekitar situs bangsa Maya di Amerika Tengah. Di China, bunganya digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati disentri, sedangkan di Yucatan, Guatemala, dan Belize digunakan untuk perawatan kecantikan. Tanaman ini juga sering ditanam masyarakat sebagai tanaman hias, serta bunga dan daunnya dilaporkan dapat digunakan untuk membuat teh.
Nama Lokal
Nanas kerang (Jawa), Sosongkokan.
Agroekologi
Adam hawa ditemukan tumbuh di hutan pantai, semak belukar, tempat menggantung, hutan sekunder, lahan budidaya, dan daerah yang terganggu, serta menyukai daerah tropis dan sub tropis dengan suhu mulai dari 14-27 °C. Tumbuh baik pada tanah berdrainase baik termasuk tanah berbatu, pasir, dan batuan gamping. Mempunyai adaptasi yang luas baik pada dataran rendah dan tinggi, daerah panas, dingin, kering atau berair, dan naungan.
Morfologi
- Akar serabut, kecokelatan.
- Batang kasar, pendek, tegak lurus, warna cokelat, herbaceus, bentuk bulat, terlihat bekas daun, tidak bercabang.
- Daun tunggal, pedang, ujung daun runcing, pangkal daun rata memeluk batang, tepi daun rata, lunak, licin, tulang daun sejajar, atas daun hijau, bawah merah kecokelatan-ungu.
- Bunga majemuk, di ketiak daun, kecil, dilindungi dua braktea seperti perahu, benang sari silindris, warna putih. Kepala putik kuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar, putih.
Budidaya
Perbanyakan vegetatif (stek, fragmen akar) dan generatif (biji).
Kandungan Bahan Kimia
P-coumaroyl-delphinidin 3,5-diglucoside, flavonoid, antosianin, saponin, karotenoid, terpenoid, coumarinic dan steroid.
Khasiat
Batuk (rejan, berdahak, kering), disentri, diare, infeksi cendawan, campak, membersihkan paru-paru dan dahak, mengobati perdarahan hidung, buang air besar berdarah (melena), rematik, sembelit, anemia, bengkak, luka-luka, antioksidan, antitumor, dan antimutagenik.
Simplisia
- Cuci bersih daun adam hawa.
- Keringkan dengan sinar matahari atau oven dengan suhu 40 °C hingga mendapat kadar air 10%.
- Simpan di wadah tertutup.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Melena (buang air besar bercampur darah)
- Siapkan 10-15 lembar daun adam hawa atau 30-50 g kuntum bunganya, 15 g daun ungu, gula aren secukupnya, 600 ml air.
- Bersihkan bahan lalu rebus semua hingga mendidih dan air tersisa 300 ml. Saring.
- Minum 2 kali sehari.
2. Rematik
- Bakar beberapa lembar daun adam hawa yang masih segar hingga layu, lemas dan lembut.
- Tempelkan daun adam hawa pada bagian yang sakit selagi masih hangat, gunakan kain sebagai penahan daun agar tidak lepas.