Kelor

Moringa oleifera Lam.

Moringaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Guilandina moringa L.

Anoma moringa (L.) Lour.

Hyperanthera decandra Willd.

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tinggi 7-11 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Kulit Batang
  • Bunga
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini berasal dari kaki gunung Himalaya bagian barat laut India, Arab, Asia Tenggara, Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar di Afrika Timur dan kemudian berkembang di daerah tropis lainnya. Daunnya dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Tanaman ini dapat ditanam sebagai tanaman pelindung, pagar hidup dan tanaman obat. Kulit kayunya menghasilkan serat yang digunakan untuk membuat tali dan tikar kecil serta bijinya dapat digunakan untuk menjernihkan air.

Nama Lokal

Keloro (Bugis), Murong (Sumatra), Maronggih (Madura).

Agroekologi

Tumbuh di ketinggian kurang dari 600-1.000 m dpl, dan tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan antara 250-3.000 mm/th, kisaran suhu 25-48°C. Toleran terhadap kekeringan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.

Morfologi

  • Akar tunggang, berwarna putih.
  • Batang berkayu (lignosus), tegak berwarna putih kotor, permukaan kasar. Percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang.
  • Daun majemuk, bertulang daun menyirip, bertangkai panjang, tersusun berseling.
  • Bunga majemuk, bentuk malai, letak di ketiak daun, panjang 10-30 cm, daun kelopak hijau, benang sari dan putik kecil, mahkota putih.
  • Buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna cokelat.
  • Biji bulat berwarna cokelat kehitaman.

Budidaya

Perbanyakan secara vegetatif, menggunakan batang pohon berumur 1 tahun, diameter batang besar. Sedangkan vegetatif, melalui biji yang sehat, tidak keriput dan rusak.

Kandungan Bahan Kimia

Asam askorbat, flavonoid, phenolic, karatenoid, asam amino (asam amino yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftopan, sistein dan methionin), fenol.

Khasiat

Antihipertensi, antiinflamasi, antikanker, antitumor, antidiare, antialergi (asma), anemia, pembengkakan kelenjar, luka infeksi, penyakit kulit, mengobati asam urat dan gigitan ular.

Simplisia

  • Cuci bersih daun kelor dan tiriskan. Sortasi dari bahan lain yang tidak diinginkan.
  • Susun dalam rak khusus dan keringkan dalam ruangan pengering tertutup, suhu rendah 30- 35°C.
  • Sampai tercapai kadar air di bawah 5% selama 2 hari dan bolak balikkan daun kelor setiap 3 jam.
  • Lakukan pemisahan dari tangkai daun dan haluskan hingga menjadi serbuk.
  • Simpan simplisia di wadah tertutup rapat.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

Kurang darah (anemia)

  • Dewasa : 2 genggam daun direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas air, saring, dan minum selagi hangat. Minum 2 kali sehari.
  • Anak : 1 genggam daun direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas air, saring dan diminum selagi hangat. Minum 2 kali sehari.

Sumber Referensi

  1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017. 2017 .Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia; Kurang Darah (Anemia).
  2. Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. Moringa oleifera . http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Moringa+oleifera 26-01-2021.