Kejibeling
Strobilanthes crispa (L.) Blume
Acanthaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Hemigraphis crispa (L.) T.Anderson
Ruellia crispa L.
Sericocalyx crispus (L.) Bremek.
Habitus
Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 1 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Akar
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
Habitat
- Daerah Semak
- Padang Rumput
- Daratan
Penyebaran Tanaman
Kecibeling berasal dari Madagaskar dan menyebar ke Indonesia serta Malaysia. Di Indonesia persebarannya meliputi daerah-daerah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sering ditanam sebagai tanaman pagar di pekarangan atau taman. Tanaman obat ini juga sering dimakan sebagai lalapan.
Nama Lokal
Kecibeling, Picah beling (Betawi), Sambang geteh (Jawa), Reundeu beureum (Sunda), Lire (Ternate).
Agroekologi
Tumbuh baik di ketinggian 50-1.200 m dpl, curah hujan tahunan 2.500- 4.000 mm/th, tekstur tanah pasir sampai liat, pH 5,5-7. Menyukai tempat terbuka. Ditemukan tumbuh liar di hutan, tepi sungai dan terkadang ditanam di pekarangan.
Morfologi
- Akar tunggang, berwarna coklat muda.
- Batang beruas, bentuk bulat, berambut kasar di permukaan, hijau.
- Daun tunggal, tersusun secara berhadapan bertangkai pendek, helaian daun lanset, tulang daun menyirip, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, permukaan kasar.
- Bunga majemuk, berbentuk corong, berwarna kuning atau ungu.
- Biji bulat, pipih, kecil-kecil, warna coklat.
Budidaya
- Perbanyakan secara vegetatif (stek).
- Pemotongan batang untuk stek berasal dari cabang tua, dipotong sepanjang 20-25 cm. Hasil stek batang dapat ditanam langsung di tanah dengan kedalaman 6-8 cm.
- Panenan dilakukan dengan memangkas tanaman bagian pucuk sepanjang 20-30 cm.
Kandungan Bahan Kimia
Alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, polifenol (tocopherol, cinnamic acid, phosphatide), katekin, kafeina, asam silikat, asam kersik.
Khasiat
Obat disentri, diare, batu ginjal, diabetes, demam, penurun kolestrol, antioksidan, antibakteri, ambeien, mengobati gigitan ular berbisa, peluruh air seni, menyembuhkan leukimia, mencegah AIDS.
Simplisia
- Pilih pucuk daun kejibeling dan cuci bersih.
- Susun dalam tampah dan kering anginkan selama beberapa hari.
- Simpan dalam plastik kedap udara.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
Batu ginjal
- Cuci bersih 10 g daun kejibeling, 20 g daun kumis kucing, 10 g daun kembang sepatu, dan 3 g daun melati.
- Rebus semua bahan dengan 600 ml air hingga mendidih dan air berkurang menjadi 200 ml.
- Minum ramuan 3 kali sehari dan kemudian minum air putih minimal 1l dalam sehari.
Ambeien
- Bersihkan 6 g daun kejibeling, 6 g daun meniran, 3 g rimpang temulawak.
- Rebus semua bahan dengan 4 gelas air tambahkan 1 g asam jawa hingga mendidih selama 15 menit, dinginkan.
- Minum 3 kali sehari, masing-masing 1⁄2 gelas. Lakukan pengobatan selama 5 hari.
Sumber Referensi
- Adibi S, Nordan H, Ningsih SN, Evand MK, Rohiat S. 2017. Aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak daun Strobilanthes crispus bl (keji beling) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 1(2): 148-154.
- Ismail M, Manickam E, Danial AM, Rahmat A, Yahaya A. 2015. Chemical composition and antioxidant activity of Strobilanthes crispus leaf extract. J. Nutr. Biochem. 11: 536-542.
- Nurraihana H, Hanoon NAN. 2013. Phytochemistry, pharmacology and toxicology properties of Strobilanthes crispus. I.F.R.J. 20(5): 2045-2056.
- Yaacob NS, Yankuzo HM, Devaraj S, Wong JKM, Lai CS. 2015. Anti-tumor action, clinical biochemistry profile and phytochemical constituents of a pharmacologically active fraction of S. crispus in NMU-induced rat mammary tumour model. PloS ONE 10(5): 1-20.