Bunga Kenop

Penyebaran Tanaman

Berasal dari Panama, Brazil, dan Guatemala. Menyebar ke Asia sebagai tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional juga tanaman hias karena memiliki bentuk dan warna bunga yang tahan lama dan unik. Bunganya dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan ungu-merah alami. Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai fitoremediasi pada tanah yang tercemar arsenik.

Nama Lokal

Bunga kancing (Melayu), Bunga ratna (Bali), Kembang gundul (Jawa), Bunga puter biru (Sunda), Taimantulu (Gorontalo).

Agroekologi

Bunga kenop dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 1-1.300 m dpl. Umumnya ditanam di pekarangan dan tumbuh liar di tempat yang cukup mendapat sinar matahari.

Morfologi

• Akar tunggang berwarna kuning kecokelatan.
• Batang berwarna hijau kemerahan, berambut, membesar pada ruas percabangannya.
• Bunga berbentuk kancing bernuansa ungu, pink, merah, orange, magenta, biru, lavender hingga putih.
• Daun berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing. Bagian atas berambut putih dan kasar, bawah berambut halus.
• Buah berbentuk segitiga, terbungkus lapisan tipis berwarna putih, berbiji kotak.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan dengan biji dan stek batang.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, polifenol, betacyanin (amaranthin), minyak atsiri, flavonoid, fenolik, gomphresin I, II, III, V dan VI, tanin galat, steroid/triterpenoid, kumarin.

Khasiat

Melawan sel kanker, detoksifikasi, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi masalah prostat, mencegah penuaan dini, antioksidan, antiasmatik, antiradang mata, antidiare, sesak nafas, mengobati luka, penglihatan kurang terang, bronkitis, dan sakit kepala.

Simplisia

• Cuci bersih bunga kenop, lalu di sortasi basah.
• Keringkan dengan menjemur bunga kenop di bawah sinar matahari atau bisa juga dengan oven dengan suhu 50 °C.