Turi

Sesbania grandiflora (L.) Poir.

Fabaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Aeschynomene grandiflora (L.) L.

Agati grandiflora (L.) Desv.

Agati grandiflora var. albiflora Wight & Arn.

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 5-12 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Bunga
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Hutan
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini diduga berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, tersebar di wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina dan India. Masyarakat umum mengenal dan memanfaatkannya sebagai tanaman hias, tanaman obat dan juga sayuran. Selain itu, biji turi juga dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif pembuatan kecap.
 

Nama Lokal

Toroi (Madura), Tuwi, Suri (Mongondow), Uliango (Gorontalo), Kayu jawa (Baree, Makasar), Ajutaluma (Bugis), Palawu (Bima), Tanunu (Sumba), Gala-gala (Timor). 
 

Agroekologi

Turi tumbuh di pekarangan, kebun dan sawah baik yang memiliki tanah subur, asam, berair dan dapat hidup pada ketinggian 0-1.000 m dpl dan berbuah kurang baik jika tumbuh lebih dari ketinggian tersebut.
 

Morfologi

  • Akar merupakan jenis akar tunggang yang berbintil-bintil.
  • Batang memiliki ranting yang menggantung.
  • Daun majemuk, letaknya tersebar, dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm.
  • Bunga besar dalam tandan yang keluar dari ketiak daun, letaknya menggantung dengan 2-5 bunga yang bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit, panjangnya 5-10 cm, ada yang berwarna merah muda dan putih. Bila mekar, bunganya berbentuk kupu-kupu.
  • Buah bentuk polong yang menggantung, dengan ukuran 30-50 cm  x 1-1,5 cm. Buah muda warna hijau, buah tua berwarna kuning.
     

Budidaya

Budidaya dapat dilakukan dengan menanam bijinya atau menggunakan stek batang.
 

Kandungan Bahan Kimia

Isoflavonoid (medicarpin, sativan, betulinic acid, isovestitol), tanin, coumarins, steroid, triterpenes, leucocyanidin, cyanidin, oleanolic acid, kaemferol-3-rutinoside, saponin, sesbanimide.
 

Khasiat

  • Bunga: pelembut kulit, pencahar.
  • Kulit batang: cacar air, mengurangi rasa sakit (analgetik), penurun panas, obat sariawan, pengelat (astringen), perangsang muntah, mengobati memar akibat terpukul.
  • Daun: mencairkan gumpalan darah, peluruh kencing (diuretik).
     

Simplisia

Tidak tersedia

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Cacar Air

  • Ambil 1 jari kulit batang turi dan 2 buah mengkudu.
  • Cuci bersih bahan-bahan kemudian tumbuk kasar.
  • Rebus dengan 400 ml air hingga mendidih dan air tersisa 200 ml lalu saring.
  • Minum 2 kali sehari.

2. Mengobati kuku bengkak akibat terpukul/tersandung

  • Daun turi segar secukupnya.
  • Cuci hingga bersih kemudian tumbuk halus daun tersebut.
  • Taruh di atas kuku yang sakit dan kulit sekitarnya kemudian balut. Ulangi 2-3  kali dalam sehari.

Sumber Referensi

  1. sumber Plastik. 2020. Metode Menanam Kembang Turi di Lahan.https://sumberplastik.co.id/blog/metode-menanam-kembang-turi-di-lahan/ 03-02-2020
  2. Nasution, Nusantara S . (2010). KeunggulanTuriSebagaiPakanTernak.Palembang. BPTU Sembawa.
  3. Ratnah, Rahim, Ayu, Hasyim, Hasrina. (2018). AktivitasAntimikrobaEkstrakDaunTuriPutih (SesbaniagrandifloraL.) TerhadapPertumbuhanCandida albicansDan Staphylococcus aureus.Jurnal Media Farmasi. XIV(1): 105-109.
  4. Hembing.2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit; cacar air. Pustaka Bunda
  5. Widyaningrum H, Tim Solusi Alternatif. 2019. Kitab tanaman obat nusantara. Cet. ke-2; Mengobati bengkak akibat terpukul/ tersandung (kuku). Yogyakarta: Media Pressindo.