Cocor Bebek

Penyebaran Tanaman

Berasal dari Madagaskar yang tersebar di daerah tropis seperti Asia, Australia, Selandia Baru, Hawaii, dan lainnya. Tanaman ini banyak dimanfaatkan di berbagai negara sebagai tanaman obat untuk mengobati berbagai penyakit. Cocor bebek juga sering ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan di daerah yang lebih dingin. Selain itu, daunnya dapat digunakan sebagai shampo.

Nama Lokal

Ceker itik (Sunda), Suru bebek, Sosor bebek, Teres (Jawa), Sidingin beueu (Aceh).
 

Agroekologi

Dapat tumbuh liar di tepi jurang, tepi jalan, dan tempat yang tanahnya berbatu pada daerah panas dan kering. Tumbuh mulai dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl, dengan curah hujan rata-rata 1.000-2.000 mm/th dan suhu tahunan 22,5°C. Menyukai sinar matahari penuh maupun tempat yang teduh.

Morfologi

• Batang tegak, lunak, bersegi empat dan beruas-ruas.
• Daun berwarna hijau, tebal dan berair, tunggal, lonjong bertangkai pendek.
• Bunga majemuk berbentuk malai, kelopak silindris merah keunguan, mahkota berbentuk corong berwarna merah.
• Buah kotak, berwarna ungu bernoktah putih.
• Biji kecil, berwarna putih.

Budidaya

• Perbanyakan tanaman cocor bebek dapat dilakukan dengan daun.
• Daun yang dipetik akan membentuk kuncup-kuncup anakan tanaman dalam toreh-toreh pinggiran daunnya.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, terpenoid, flavonoid, saponin, tanin, sitosterol, ɑ-amyrin, β-amyrin acetate, bryophyllin A, arachidic acid, astragalin, benzenoid, behenic acid, steroid, butadienolides.

Khasiat

Mengobati luka memar (contusio), antipiretik, mengobati nyeri lambung, mengobati bisul, antireumatik, mengobati wasir, antikanker, demam.

Simplisia

• Ambil daun cocor bebek segar.
• Sortasi basah (tangkai daun dan bagian pucuk dibuang) kemudian cuci bersih. Rajang kecil daun cocor bebek.
• Kering anginkan atau oven dengan suhu 40 °C selama 96 jam hingga kering.
• Simplisia disortasi kering lalu haluskan dan saring dengan ayakan 60 mesh.