Daun Katuk

Breynia androgyna (L.) Chakrab. & N.P.Balakr.

Phyllanthaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Clutia androgyna L.
Phyllanthus acidissimus Noronha
Sauropus androgynus (L.) Merr.

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 2-3 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Hutan
  • Daerah Semak

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini banyak terdapat di Asia Tenggara. Katuk telah dibudidayakan di beberapa negara di Asia Timur dan Tenggara sebagai tanaman obat dan sayuran. Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pewarna hijau untuk mewarnai makanan. Tanaman ini juga seringkali ditanam sebagai tanaman pagar.

Nama Lokal

Cekur manis (Melayu), Katukan (Jawa), Simani (Minangkabau), Kerakur (Madura).

Agroekologi

Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi hingga ketinggian 1.300 m dpl. Toleran terhadap kondisi teduh (naungan), ideal pada suhu udara 21-32 °C dengan kelembapan antara 50-80%. Toleran terhadap berbagai jenis tanah, optimal tumbuh pada tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta mempunyai derajat kemasaman (pH) 5,5-6,5.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang tegak, berkayu, batang muda hijau dan yang tua berwarna cokelat.
  • Daun tersusun selang seling pada 1 tangkai, terdiri dari daun majemuk, daunnya kecil-kecil mirip daun kelor. Bentuk helaian daun lonjong sampai bundar berwarna hijau dengan panjang 5-6 cm.
  • Bunga tunggal, kecil, merah gelap sampai kekuningan dengan bintik-bintik merah.
  • Buah bertangkai panjang 1,25 cm, di dalamnya terdapat biji berwarna hitam.

Budidaya

  • Perbanyakan dilakukan dengan stek batang.
  • Potong batang/cabang 20 cm kemudian tancapkan pada lahan tanam dengan posisi tegak lurus sedalam 10-15 cm.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, steroid/triterpenoid, saponin, tanin, polifenol, glikosida, flavonoid, papaverina, sterol, catechol, cardiac glycosides, acidic compounds.

Khasiat

Melancarkan produksi ASI, mengatasi anemia, meningkatakan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mata dan tulang, meningkatkan vitalitas pria, mengobati luka, mencegah osteoporosis, antidiabetes, mencegah demam.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Memperbanyak ASI

  • Siapkan bahan : 100 g jagung yang sudah di pipil, 70 g daun katuk, 3 siung bawang merah (iris), 1 siung bawang putih (iris), 1 buah tomat (potong-potong), 1 sdt garam.
  • Rebus 700 ml air hingga mendidih kemudian masukkan jagung, bawang merah dan bawang putih. Setelah jagung lembut tambahkan daun katuk dan tomat, beri garam, masak sampai daun katuk lembut.
  • Hidangkan selagi hangat.

2. Demam dan kencing sedikit

  • Akar katuk 4 g, 110 ml air.
  • Dibuat infusa: Rebus akar katuk hingga 15 menit dan air berkurang sedikit.
  • Minum 2 kali sehari, masing- masing 100 ml. Ulangi selama 4 hari.

Sumber Referensi

  1. Upahita. 2020. 4 Resep Daun Katuk yang Praktis dan Lezat untuk Ibu Menyusui.
  2. Hellosehat.com. https://hellosehat.com/parenting/bayi/resep-daun-katuk-untuk-ibu-menyusui/ 26-06-2020.
  3. Remaja Kerohanian Sapta Darma Sragen. 2014. Daftar Tanaman Obat Indonesia. Sragen.
  4. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2014. Sauropus androgynus. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Sauropus+androgynus. 03-01-2021.