Tapak Dara

Catharanthus roseus (L.) G.Don

Apocynaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Ammocallis rosea (L.) Small

Lochnera rosea (L.) Rchb. ex Spach

Pervinca rosea (L.) Gaterau 

Habitus

Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 30-100 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Akar
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Tapak dara berasal dari Madagaskar (Amerika Tengah) dan telah dibudidayakan sebagai tanaman hias di seluruh daerah tropis dan subtropis. Tapak dara juga dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki banyak khasiat. Di Eropa digunakan sebagai obat diabetes sejak abad ke 3. Di Hawaii digunakan untuk menghentikan pendarahan. Senyawa alkaloid pada tapak dara berfungsi dalam mengatasi penyakit hipertensi.

Nama Lokal

Rutu-rutu, Rumput jalang (Sumatra), Kembang sari cina, Kembang serdadu, Paku rane, Tapak doro, Cakar ayam, Tai lantuan (Jawa), Tapak lima (Bali), Usia (Maluku), Sindapor (Sulawesi), Kembang tembaga beureum (Sunda).

Agroekologi

Tumbuh subur pada dataran rendah hingga ketinggian 800 m dpl. Menyukai area terbuka, cerah hingga sebagian teduh yang beriklim tropis dengan tanah subur, lembap, drainase baik, dan pH tanah antara 5,4-5,8.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang berkayu (pangkal), bergetah putih, bentuk batang bulat.
  • Daun tunggal, berhadapan, tulang daun menyirip. Bentuk memanjang, bulat telur terbalik sampai oval. Pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun rata, ibu tulang daun agak tebal dan berdaging.
  • Bunga majemuk, bentuk seperti terompet, terdiri dari lima helai mahkota bunga, permukaan berbulu halus, berwarna putih, ungu, merah muda atau putih dengan warna merah ditengahnya, tabung mahkota bunga sepanjang 22-30 mm.
  • Buah berbulu, menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam.

Budidaya

  • Perbanyakan dengan biji, stek batang, akar.
  • Biji disemai di polibag, setelah bibit setinggi 15- 20 cm pindahkan ke lapangan atau pot.
  • Panen daun/bunga umur 4 bulan.

Kandungan Bahan Kimia

Catharantihine, leurosine, sulphate, lochnerine, tetrahydroaltonine, vinrosidin, vinleurosin, vindoline, vindolinin, vincristine, vinblastine, reserpin, dan serpentin.

Khasiat

Mengobati leukimia, hipertensi, diabetes, disentri, anemia, demam, batuk, asma, bronkitis, sembelit, bisul/borok, luka bakar, bengkak gondongan, kanker payudara dan rahim, saluran pencernaan, sariawan, haid tidak teratur, batu ginjal, tangan gemetar, radang perut.

Simplisia

  • Petik daun tapak dara segar kemudian cuci bersih dengan air mengalir.
  • Keringkan dengan cara diangin-anginkan pada suhu kamar hingga kering.
  • Setelah kering, haluskan dengan blender.
  • Simpan dalam wadah yang kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Asma

  • Rebus 15-20 g akar tapak dara dengan 2-3 gelas air sampai mendidih.
  • Minum 1 gelas per hari.

2. Diabetes melitus

  • Rebus 3 lembar daun tapak dara dan 15 kuntum bunga tapak dara, dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas.
  • Dinginkan lalu saring.
  • Minum 2 kali sehari (pagi dan sore).

Sumber Referensi

  1. Almagro L, Pérez FF, Pedreño MA. 2015. Indole Alkaloids from Catharanthus roseus: bioproduction and their effect on human health. Molecules 20: 2973-3000.
  2. Gajalakhsmi S, Vijayalakhsmi S, Rajewari RV. 2013. Pharmacological activities of Catharanthus roseous: a perspective review. Int. J. Pharm. Bio. Sci. 4(2): 431- 439.
  3. Kabesh K, Senthilkumar P, Ragunathan R, Kumar RR. 2015. Phytochemical analysis of Catharanthus rseus plant extract and its antimicrobial activity. Int. J. Pure App. Biosci. 3(2): 162-172.
  4. Hassan KA, Brenda HAT, Patrick V, Patrick OE. 2011. In vivo antidiarrheal activity of the ethanolic leaf extract of Catharanthus roseus Linn. (Apocyanaceae) in Wistar rats. Afr. J. Pharm. Pharmacol. 5(15): 1797-1800.
  5. Tiong SH, Looi CY, Hazni H, Arya A, Paydar M, Wong WF, Cheah SC, Mustafa MR, Awang K. 2013. Antidiabetic and antioxidant properties of alkaloids from Catharanthus roseus (L.) G. Don. Molecules 18: 9770-9784.
  6. W hembing. 2008. Ramuan lengkap herbal taklukan penyakit. Niaga swadaya, Jakarta.
  7. Hariana Arief , Hidayat Syamsul, Mursito Bambang dkk. 2015. Kitab resep herbal. Penebar Swadaya, Jakarta.
  8. Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. Catharanthus roseushttp://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Catharanthus+roseus 12-01-2021