Pulai
Alstonia scholaris (L.) R.Br.
Apocynaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Alstonia kurzii Hook.f.
Alstonia spectabilis Kurz
Echites pala Buch.-Ham. ex Spreng.
Habitus
Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 40 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Kulit Batang
- Lateks
- Akar
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
Habitat
- Hutan
- Pesisir
Penyebaran Tanaman
Pulai merupakan tanaman asli China Selatan, Asia tropis dan sub Benua India (India, Nepal, Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh), Australia (Queensland). Di Indonesia, daerah sebarannya meluas hampir di seluruh wilayah. Di Bali, pohon pulai dianggap keramat sehingga dibiarkan tumbuh hingga mencapai diameter 200 cm. Memiliki berbagai manfaat dan khasiat untuk kesehatan dan bernilai ekonomis sebagai bahan baku industri.
Nama Lokal
Tewer (Aceh), Lame (Sunda), Polay (Madura), Hanjalatung (Kalimantan), Kita (Minahasa), Rite (Ambon), Aliag (Papua), Hange (Ternate).
Agroekologi
Tumbuh pada wilayah dengan ketinggian 1-1.230 m dpl, curah hujan tahunan 1.000-3.800 mm/th, dan tidak tergenang air.
Morfologi
- Akar tunggang, memiliki lentisel berpori pada bagian permukaan akarnya.
- Batang kulit berwarna cokelat terang dan terdapat getah berwarna putih susu pada bagian dalam kulit kayu.
- Daun bulat telur seperti spatula, ujung daun meruncing, hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat.
- Bunga biseksual, majemuk, mengelompok pada pucuk daun, kelopak bulat telur, putih kekuningan.
- Buah berbentuk pita, berwarna putih, panjang 20-50 mm.
- Biji oblong, berbulu, berukuran kecil, putih dengan panjang 1,5-2 cm.
Budidaya
Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang dan stek pucuk).
Kandungan Bahan Kimia
Tanin, glikosida, triterpenoid, flavonoid, dan fenol. Kulit batang: alkaloid (echitenine, ditamine, ditaine, alstonine, reserpine, tetrahydroalstonine, alstonidine, yohimbine).
Khasiat
Mengobati radang tenggorokan, cacingan, penurun demam, borok bernanah, luka, memperlancar pembersihan darah ibu melahirkan (nifas), obat sipilis, kencing batu, toksoplasmosis, afrodisiak. Memiliki aktivitas sebagai antimalaria, antidiare, antikanker, dan antioksidan.
Simplisia
- Pilih batang yang cukup tua lalu potong-potong sepanjang 10 cm. Cuci bahan dan tiriskan. Kerat membujur di dua tempat yang saling berhadapan. Kulit-kulit dilepaskan dari bagian kayunya.
- Dikeringkan di bawah naungan matahari selama beberapa hari. Simpan dalam wadah bersih.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Demam
- Siapkan 3 g kulit batang pulai, 1 gelas air.
- Cuci lalu rebus pulai selama 15 menit menggunakan api kecil, dinginkan dan saring.
- Minum dan beri 1 sendok makan madu atau sesuai selera.
2. Afrosidiak (Obat kuat laki-Laki)
- 5-10 g bagian dalam kulit kayu, 2-3 gelas air.
- Rebus hingga mendidih.
- Minum 1-3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Sumber Referensi
- Arulmozhi S, Mazumder PM, Ashok P, Narayanan LS. 2007. Plant review pharmacological activities of Alstonia scholaris Linn. (Apocynaceae) - A review. Pharmacognosy Rev. 1(1): 163-170.
- Dey A. 2011. Alstonia scholaris R.Br. (Apocynaceae): phytochemistry and pharmacology: a concise review. J. Appl. Pharm. Sci. 1(6): 51-57.
- Rahmawati F. 2015. Optimasi Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Pada Pemisahan Senyawa Alkaloid Daun Pulai (Alstonia scholaris L.R.Br). Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
- Shang JH, Caia XH, Zhaob YL, Fenga T, Luo XD. 2010. Pharmacological evaluation of Alstonia scholaris: anti-tussive, anti-asthmatic and expectorant activities. J. Ethnopharmacol. 129: 293–298.