Mahkota Dewa
Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.
Thymelaeaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Drymispermum macrocarpum Scheff.
Phaleria calantha Gilg.
Phaleria papuana Warb. ex K.Schum. & Lauterb.
Habitus
Pohon. Pohon tahunan, tinggi mencapai 1-18 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Buah
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Butuh Keteduhan
Habitat
- Daratan
Penyebaran Tanaman
Merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari Irian Jaya, juga terdapat di Papua Nugini. Mahkota dewa telah dibudidayakan juga di pulau Jawa dan daerah lainnya. Tanaman ini sering digunakan sebagai obat tradisional terutama oleh masyarakat Malaysia maupun Indonesia.
Nama Lokal
Crown of God, Makuta dewa, Makuto mewo, Makuto ratu, Makuto rojo(Jawa), Simalakama (Melayu), Boh (Aceh).
Agroekologi
Tumbuh baik di dataran rendah hingga tinggi dengan ketinggian 1.200 m dpl. Menyukai lahan gembur dengan kandungan bahan organik tinggi. Umumnya tumbuh liar di pinggiran kebun, hutan atau dipekarangan rumah.
Morfologi
- Akar tunggang, berwarna kuning kecokelatan.
- Batang bulat, permukaan kasar, bergetah, kulit berwarna coklat, cabang simpodial.
- Daun tunggal, berhadapan, bentuk lonjong, pertulangan menyirip, permukaan licin.
- Bunga majemuk, warna putih, pertumbuhan menyebar di batang atau ketiak daun.
- Buah berbentuk bulat, terdiri dari kulit, daging, cangkang dan biji. Daging buah berwarna putih, berserat dan berair. Buah muda berwarna hijau, buah tua berwarna merah marun.
Budidaya
- Perkembangbiakan secara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok).
- Perbanyakan dari biji, dilakukan dengan cara menyemai terlebih dahulu dengan media pasir.
- Tanam biji dengan kedalaman 1 cm dan jarak tanam 3 m x 3 cm.
- Hasil cangkokan dapat dipindahkan ke media penanaman setelah 6-8 minggu.
Kandungan Bahan Kimia
Senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, fenolik hidrokuinon, tanin, steroid, monoterpen, sesquiterpen.
Khasiat
Membantu proses pembentukan jaringan kulit, menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, tumor, obat flu, rematik, diabetes, liver atau meringankan sakit kuning hingga kanker, bahan kosmetik atau kecantikan.
Simplisia
- Petik daun yang sehat dan segar lalu cuci hingga bersih agar terhindar dari kotoran yang menempel.
- Keringkan selama 15 hari sampai tercapai kadar air 10 %.
- Haluskan dengan menggunakan blender sehingga menjadi serbuk.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Minyak mahkota dewa : obat luka dan gangguan kulit
- Siapkan 800 g mahkota dewa merah (rajang), 90 g sirih tua (rajang), dan 1 ℓ minyak kelapa (Barco).
- Haluskan semua bahan dengan menggunakan blender. Kukus (tim) dalam wadah kaca tahan panas, tutup wadahnya, dan tutup kukusannya.
- Rebus selama 1,5 jam dengan api kecil-sedang. Dinginkan dan saring.
- Ampas dapat digunakan untuk campuran mandi, saring sebelum digunakan.
2. Meringankan sakit kuning
- Siapkan 15 g buah mahkota dewa, 7 lembar daun sambiloto, 3 lembar daun dewa, 15 g umbi daun dewa, 15 g temu putih dan 15 g temu lawak.
- Biji mahkota dewa dibuang. Semua bahan di potongpotong lalu dijemur sampai kering. Rebus dengan 5 gelas air hingga mendidih dan air tersisa menjadi 3 gelas.
- Minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Sumber Referensi
- Prosea, Phaleria macrocarpa https://uses.plantnet-project.org/en/Phaleria_macrocarpa_(PROSEA) 26-01-2021
- Hutabarat Eva. 2017. Minyak mahkota dewa. Medan
- Direktorat Obat Asli Indonesia Badan Pengawas Obat dan Makanan RI . 2011. Formularium Ramuan Etnomedisin Obat Asli Indonesia vol 1 (Meringankan sakit kuning)
- International Journal of Pharmaceutical Sciences and Reseach https://ijpsr.com/chemical%20constituentsandantibacterialactivityofPhaleriamacrocarpa 26-01-2021