Feverfew

Penyebaran Tanaman

Berasal dari Eropa Tenggara khususnya Balkan, Penninsula, Anatolia dan Caucasus lalu menyebar di Eropa, Amerika Utara, Chille dan Mediterania. Merupakan tanaman hias beraroma khas yang juga digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara. Dokter Yunani abad pertama Dioscorides meresepkan feverfew untuk semua radang panas. Feverfew juga dikenal sebagai aspirin pada abad pertengahan. 

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Tumbuh di sepanjang tepi jalan, ladang, area limbah dan di sepanjang perbatasan hutan, tumbuh di tanah yang lembab juga berpasir dengan sinar matahari penuh, pH 6,0-6,7.

Morfologi

• Batang tegak beralur dan berbulu halus.
• Daun hijau muda, tidak punya bulu, bentuk lonjong, tepi bergerigi.
• Bunga kecil berwarna putih/kuning, diameter 2 cm, biasa mekar pada bulan Mei-Juni.

Budidaya

• Perbanyakan secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek, tunas muda).
• Biji dapat ditabur langsung di tanah terbuka, dapat juga disemai terlebih dulu dengan merendam benih selama beberapa jam dalam air bersuhu kamar.
• Sebaiknya ditanam di area dengan sinar matahari tidak terlalu banyak, butuh penyiraman rutin tapi tidak boleh tergenang dengan tanah subur dan kering.

Kandungan Bahan Kimia

Senyawa parthenolide, tanetin, melatonin, flavonoid, sesquiterpene lactones (artecanin, artemorin, blachanin, canin, costunolide, epicanin, epoxyartemorin), coumarin isofraxidin, isofraxidin drmenyl ether, camphor, camphene.

Khasiat

Mencegah migrain dan rematik, antikanker, obat luar untuk kulit bernanah dan menolak serangga, mencegah penyempitan pembuluh darah, mengatasi anemia, melancarkan haid, mengatasi gangguan pada tulang (orthopedic).

Simplisia

• Kumpulkan daun feverfew segar.
• Cuci hingga bersih.
• Kering anginkan selama beberapa hari hingga kadar air 10%.
• Tumbuk daun hingga menjadi serbuk.
• Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara