Ketumbar

Coriandrum sativum L.

Apiaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Bifora loureiroi Kostel.

Coriandropsis syriaca H.Wolff

Coriandrum diversifolium Gilib.

Habitus

Herba. Herba semusim, tinggi mencapai 1 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Buah
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Ketumbar ditemukan di Israel dan menyebar ke Eropa Selatan, Laut Kaspia, dan ke wilayah Timur Tengah, China, India, Turki, Indonesia kemudian menyebar ke seluruh dunia. Tanaman ini banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai negara sebagai bumbu dan penyedap masakan. Selain itu, secara tradisional digunakan masyarakat sebagai obat.

Nama Lokal

Hatumbar (Batak Toba), Keutumba (Aceh), Ketumeur, Ketumber (Gayo, Makasar), Katumba (Minangkabau, Bima), Katuncar (Sunda), Kathombar (Madura), Tumbar (Jawa, Gorontalo), dan Katumbah (Bali).

Agroekologi

Tumbuh baik hingga dataran tinggi pada ketinggian 1.200 m dpl, pada suhu 17-20 °C. Membutuhkan air dan sinar matahari yang cukup, kondisi tanah gembur dan lembap, serta curah hujan berkisar 1.000-2.000 mm/th.

Morfologi

  • Akar tunggang bulat, bercabang, dan berwarna putih.
  • Batang tidak berkayu, beralur, berongga, berwarna hijau, berbau wangi.
  • Daun majemuk, menyirip, berselundang tepi hijau keputihan, tepi bergerigi.
  • Bunga majemuk, bentuk seperti corong atau payung, putih, memiliki 5 helai mahkota.
  • Buah berbentuk bulat, berwarna hijau (muda) menjadi kuning kecokelatan (tua).
  • Biji kecil berukuran 1-2 mm, berwarna hijau.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif (biji).
  • Buat lubang sedalam 2,5 cm dan jarak sekitar 8 cm, dalam baris berjarak sekitar 30 cm. Benih akan tumbuh setelah 10-15 hari.
  • Tanaman dipanen bila berwarna cokelat kuning, yaitu pada umur 3-3,5 bulan.

Kandungan Bahan Kimia

Linalool, α-pinene, γ-terpinene, geranyl acetate, camphor, geraniol, senyawa fenolik, tanin, flavonoid, triterpenoid, saponin, steroid, alkaloid, benzofuran, dodecanoic acid.

Khasiat

Mengobati sariawan, mencegah sembelit, mengatasi gangguan pencernaan, menurunkan kolesterol, menambah nafsu makan, keputihan.

Simplisia

  • Pilih daun segar dan sehat. Cuci bersih dengan air mengalir kemudian tiriskan.
  • Jemur daun dan tutup oleh kain berwarna gelap untuk menghindari kontak langsung dengan matahari atau menggunakan oven (suhu 40 °C).
  • Sortasi kering dari bahan asing yang tidak diinginkan. Simpan simplisia pada wadah kedap udara dan bersuhu kamar.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Gangguan pencernaan

  • Dekokta: Didihkan 7,7-15 g serbuk kering buah ketumbar dalam 250 mL air.
  • Rebus hingga mendidih dan air tersisa ⅓ bagian volume awal.
  • Saring dan dinginkan.
  • Minum dekokta dalam 24 jam.

2. Keputihan

  • Siapkan 20 g ketumbar, 40 g kencur, 5 lbr daun sirih, 1 biji kedaung, ½ buah majakani, 1 ½ g merica hitam
  • Jemur kencur dan daun sirih, lalu sangrai semua bahan (kecuali sirih) sampai garing. Haluskan dan bagi menjadi 3 bagian. Seduh dengan segelas air.
  • Minum 3 kali sehari 1 gelas.

Sumber Referensi

  1. Al-Marzoqi AH, Hameed IH, Idan SA. 2015. Analysis of bioactive chemical components of two medicinal plants (Coriandrum sativum and Melia azedarach) leaves using gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). Afr. J. Biotechnol 14(40): 2812-2830
  2. Asgarpanah J, Kazemivash N. 2012. Phytochemistry, pharmacology and medicinal properties of Coriandrum sativum L. Afr. J. Pharm. Pharmacol 6(31): 2340-2345.
  3. Bani F, Serang Y. 2018. Kajian efektivitas filtrat perasan, minyak atsiri dan ekstrak etanol daun ketumbar (Coriandrum sativum L.). Jurnal Farmasi & Sains Indonesia 1(1).
  4. Eka. 2018. Budidaya Ketumbar. https://www.kampustani.com/budidaya-ketumbar/ 30-04-2020
  5. Hasanah N, Dori RS. 2019. Daya hambat ekstrak biji Ketumbar (Coriandrum Sativum L.) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella Dysenteriae metode cakram. Edu Masda Journal 3(2): 115-122.
  6. Lo Cantore PL, Iacobellis NS, Marco AD, Capasso F, Senatore F. 2004. Antibacterial activity of Coriandrum sativum L. and Foeniculum vulgare Miller Var. vulgare (Miller) essential oils. J. Agric. Food Chem. 5: 7862-7866.
  7. Prastika DA, Sugita S. 2018. Efektivitas rendaman biji Ketumbar (Coriandrum sativum L) untuk terapi masalah keputihan pada wanita usia subur. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan 7(1).
  8. Prosea. 2016. Coriandrum sativum. https://uses.plantnet-project.org/en/Coriandrum_sativum_ (PROSEA) 10-12-2019
  9. Tang ELH, Rajarajeswaran J, Fung SY, Kanthimathi MS. 2013. Antioxidant activity of Coriandrum sativum and protection against DNA damage and cancer cell Imigration. BMC Complementary and Alternative Medicine 13: 347-360.
  10. Formularium Obat Tradisional Indonesia. BPOM RI. 2011. Ramuan Etnomedisin Volume I (Keputihan)
  11. BPOM RI. 2007. Acuan Sediaan Herbal vol III Edisi Pertama
  12. Sirait Midian dkk.1985. Cara Pembuatan Simplisia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta 50.
  13. Theplantlist. Coriandrum sativum L. http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-2737546 , 03-02-2021