Jarak Kepyar

Ricinus communis L.

Euphorbiaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cataputia major Ludw.

Croton spinosus L.

Ricinus africanus Mill.

Habitus

Semak. Perdu tegak tahunan, tinggi mencapai 4 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Tanaman ini berasal dari Ethiopia (Afrika). Budidaya jarak pertama kali dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Jarak masuk ke Indonesia pada abad ke-16 bersamaan dengan masuknya Portugis ke Indonesia. Biji jarak dapat menghasilkan minyak jarak yang dipergunakan untuk industri cat, tekstil, serat sintetis, obat-obatan hingga bahan kosmetik.

Nama Lokal

Lulang (Karo), Jarag (Lampung), Gloah (Gayo), Kaleke (Madura), Tangang-tangang jara (Makasar), Pelung kaliki (Bugis), Paku perunai (Timor).

Agroekologi

Tumbuh baik pada tanah ringan seperti lempung berpasir, mengandung cukup bahan organik, berdrainase dan aerasi yang baik, pH tanah 5-6,5, dengan ketinggian 450 m dpl, curah hujan rendah (300-700 mm/th), toleran terhadap kondisi kering.

Morfologi

  • Akar tunggang yang dalam, akar samping melebar dengan akar rambut yang banyak.
  • Batang tegak, bulat, berongga, beruas-ruas. Warna bervariasi dari hijau hingga merah kecokelatan.
  • Daun berbentuk menjari 5 sampai 11, dengan lekukan dangkal sampai dalam.
  • Bunga majemuk, berwarna kuning oranye.
  • Buah berbentuk bulat. Buah muda berwarna hijau muda sampai hijau tua.

Budidaya

  • Perbanyakan secara generatif (biji).
  • Benih ditanam pada awal musim penghujan, secara ditugal (kedalaman 3 cm), dengan jarak tanam untuk pola tumpang sari adalah 3-6 x 2 m.
  • Pemanenan buah dilakukan apabila buah sudah mulai mengering.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid, saponin, glikosida, alkaloid ricinine, kuersetin, kaempferol, steroid, kumarin, terpenoid, tanin.

Khasiat

Memiliki aktivitas sebagai antipiretik, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, menurunkan kolesterol, mengatasi konstipasi, penyubur rambut, mengobati bisul, mengobati infeksi jamur, sakit telinga, rematik, hernia, batuk sesak, bengkak, dan luka.

Simplisia

  • Pilih daun yang baik (tidak rusak).
  • Keringkan daun selama 1 minggu dengan cara diangin-anginkan di udara terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung.
  • Potong kecil-kecil (ukuran 0,5-1 cm) dan jemur selama beberapa hari hingga kadar air kurang dari 10%.
  • Haluskan dengan menggunakan blender.
  • Simpan dalam wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

Sakit telinga

  • Masukkan ke dalam abu panas 20 cm batang jarak kira-kira 25 detik.
  • Tiupkan udara ke telinga secara perlahan-lahan sampai telinga terasa hangat dan nyaman.
  • Lakukan pada saat telinga terasa sakit. Sebaiknya dilakukan 3 kali sehari selama masa penyembuhan.

Sumber Referensi

  1. CABI. (2014). Invasive Species Compendium. Ricinus communis (castor bean). https://www.cabi.org/isc/datasheet/47618. 16-09-2020.
  2. Fern, Ken. (2019). Useful Tropical Plants Database. Ricinus communis. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Ricinus+communis. 20-07-2020.
  3. Lim, T.K. (2012). Edible Medicinal And Non-Medicinal Plants:Vol. 2, Fruits. Springer.DOI 10.1007/978-94-007-1764-0_1. (pp.484-502).
  4. Ling, K. H., Kian, C. T., and Hoon, T. C. (2009). A Guide to Medicinal Plants, An Illustrated, Scientific and Medicinal Approach. World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.(pp.132-134).
  5. Stuartxchange. (2018). Philippines Medicinal Plants. Ricinus communis Linn. http://www.stuartxchange.com/TanganTangan.html. 16-09-2020.