Gambir
Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb.
Rubiaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Cinchona kattukambar J.Koenig ex Retz.
Nauclea gambir W.Hunter
Ourouparia gambir (W.Hunter) Baill.
Habitus
Semak. Perdu memanjat tahunan, tinggi mencapai 1-3 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Batang
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Butuh Keteduhan
Habitat
- Hutan
Penyebaran Tanaman
Gambir sejak lama telah dibudidayakan di Semenanjung Malaya, Singapura dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Maluku). Asal usulnya diperkirakan dari Sumatra dan Kalimantan, di mana jenis-jenis liarnya didapati tumbuh di alam. Gambir merupakan komponen menyirih, yang sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak 2.500 tahun yang lalu. Memiliki fungsi obat dan digunakan pula sebagai bahan penyamak kulit dan bahan pewarna tekstil.
Nama Lokal
Dikenal dengan nama lokal, Gambee (Aceh), Sontang (Batak), Gambe (Nias), Gambie (Minangkabau), Sepelet (Lampung), Santun (Jawa), Kelare (Kalimantan), Gambele (Sulawesi) Gamer (Maluku).
Agroekologi
Tumbuh di kawasan hutan sekunder, keasaman tanah (pH) berkisar antara 4,8-5,5. Kemiringan tanah 15%. Ketinggian tempat 50-1.100 m dpl. Curah hujan 2.500-3.353 mm/th. Suhu udara 20-40 °C dan kelembapan udara 70-85%.
Morfologi
- Batang tegak memiliki tipe percabangan simpodial dan berwarna coklat muda hingga coklat kemerahan.
- Daun tunggal bentuk oval, memanjang, ujung meruncing, permukaan tidak berbulu (licin), dengan tangkai daun pendek.
- Bunga majemuk dengan mahkota berwarna merah muda atau hijau, berukuran 5 cm.
- Buah bentuk polong, semu yang berpenampang sampai 2 cm.
- Biji seperti jarum, kecil, berwarna kuning.
Budidaya
- Perbanyakan secara generatif (biji). Buah gambir dijemur terlebih dahulu agar polongnya pecah dan biji dapat diambil lalu dibersihkan dan disimpan pada ruang kedap udara.
- Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara stek batang, cangkok, dan okulasi.
Kandungan Bahan Kimia
Flavonoid (catechin), asam catechu tannat, pyrocathecol, gambir flouresensi, red catechu, quercetin, alkaloid (gambirdine), ellagic acid.
Khasiat
Bahan kosmetik, antipiretik, antidiare, mengobati sakit kepala, sakit lambung, luka, keputihan, mencegah penyakit jantung, obat kumur untuk mengobati sakit tenggorokan serta infeksi oleh jamur dan bakteri.
Simplisia
- Daun gambir direndam dalam air dingin ± 120 menit dan ditiriskan.
- Daun kemudian dikeringkan dengan dijemur atau menggunakan oven dengan suhu 40°C.
- Daun gambir kering lalu dikemas dalam wadah kedap udara atau dalam plastik bersih.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
Keputihan
- Ambil 1 buah gambir, 3 buah pinang muda, 7 iris kunyit, 3 lembar pandan wangi, dan 7 iris temulawak.
- Semua bahan dicuci hingga bersih, direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih dan air berkurang menjadi 2 gelas.
- Diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas.
Sumber Referensi
- Nazir, N. 2000. Gambir: Budidaya, Pengelolaan Dan Prospek Diverivikasinya. Yayasan Hutanku, Padang. https://repository.ipb.ac.id/jspui/ldap-login;jsessionid=D41407F99EE194B674FC621A072F28BF
- Dharma, AP. 1987. Indonesian Medicinal Plants. Balai Pustaka, Jakarta 79 – 80.
- Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. Uncaria gambir . http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Uncaria+gambir 20-01- 2021
- BPOM RI. 2011. Formularium Obat Tradisional Indonesia. Ramuan Etnomedisin Vol.I