Blustru

Luffa aegyptiaca Mill.

Cucurbitaceae

Lokasi di taman kami

Sayuran

Sinonim

Bryonia cheirophylla Wall.

Cucumis pentandrus Roxb. ex Wight & Arn.

Luffa fricatoria Sessé & Moc.

Habitus

Merambat. Tanaman merambat semusim, panjangnya mencapai 10 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Buah
  • Akar
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Banyak ditanam di Indonesia maupun di Asia Tenggara, diduga berasal dari China. Khusus di Jawa, tanaman ini banyak ditanam di kebun maupun di pinggir kebun. Blustru memiliki berbagai khasiat sebagai obat secara tradisional. Buah, daun muda, dan kuncup bunga dapat dikonsumsi sebagai sayuran.

Nama Lokal

Hurung jawa, Ketola, Timput (Palembang), Lopang, Oyong (Sunda), Bestru, Blestru (Jawa), Dodahala (Halmahera), Gambas belut.

Agroekologi

Blustru tumbuh baik di daerah tropis. Hidup pada ketinggian 500-1.500 m dpl, memerlukan iklim kering dengan persediaan air yang cukup sepanjang musim. Suhu yang diperlukan sekitar 18-24°C dengan kelembapan kira-kira 50-60%. Curah hujan 50-100 mm/bulan, pH tanah 5,5-6,5.

Morfologi

  • Akar tunggang yang memiliki serabut akar.
  • Batang memanjat dengan sulur-sulur, bersudut lima, berwarna hijau.
  • Daun tunggal, panjang tangkai 4-9 cm, letak berseling.
  • Bunga berkelamin tunggal, mahkota berwarna kuning.
  • Buah silindris 10-50 cm, bagian dalam terdapat anyaman sabut yang rapat.
  • Biji gepeng dengan tepi berbentuk sayap, licin, berwarna hitam.

Budidaya

  • Perkembangbiakan dengan biji.
  • Tanam bibit pada lubang tanam 25 cm x 20 cm dengan jarak tanam 50-60 cm x 200 cm.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, asam kumarik, apigenin, luteolin, alkaloid, tanin, asam oleanolik, karotenoid, flavonoid, terpenoid, kardiak glikosida, phlobatannins, steroid.

Khasiat

Buah: demam, batuk sesak, keputihan, haid tidak teratur, ASI tidak lancar, sukar buang air besar, pendarahan. Biji: edema, batu saluran kencing, cacingan, sakit pinggang. Daun: sesak napas, radang testis (orkitis), luka bakar, bisul, wasir, kurap, dan digigit ular. Kulit buah: abses daerah rektum (ujung usus besar) dan luka. Bunga: batuk sesak, sakit tenggorokan, sinusitis, wasir, dan bisul. Sabut: rematik sendi, pegal linu, batuk berdahak, payudara bengkak.

Simplisia

  • Siapkan dan cuci akar blustru sampai bersih.
  • Bakar dengan alas genting sampai kering
  • Setelah kering giling/haluskan akar sampai menjadi serbuk dan simpan ke dalam kemasan yang tertutup rapat dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Wasir

  • Siapkan 20 lbr daun blustru lalu cuci dan rajang-rajang. Masukkan ke dalam 8 ℓ air dan rebus selama10 menit kemudian saring.
  • Pasien wasir duduk berendam dalam air rebusan tersebut selagi hangat. Ulangi beberapa kali hingga wasir benar-benar hilang.

2. Haid tidak teratur

  • Cuci buah blustru sebesar 5 cm sampai bersihl alu parut.
  • Tambahkan ½ cangkir air masak dan seujung sdt garam halus sambil diperas.
  • Setelah rata campuran tersebut diperas dan disaring.
  • Air perasan tersebut diminum sekaligus.
  • Lakukan sehari 3 kali.

Sumber Referensi

  1. Al-Snafi, A.E. (2019). Constituents and pharmacology of Luffa cylindrica- A review. IOSR Journal Of Pharmacy. Vol.9: 68-79.
  2. CABI. (No date). Invasive Species Compendium. Luffa aegyptiaca. https://www.cabi.org/isc/datasheet/31693. 20-07-2020
  3. Fern, Ken. (2014). Useful Tropical Plants Database. Luffa aegyptiaca. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Luffa+aegyptiaca. 20-07-2020
  4. Lim, T.K. (2012). Edible Medicinal And Non-Medicinal Plants: Vol. 2, Fruits. Springer. pp.320-330.
  5. StuartXchange. (2018). Philippines Medicinal Plants: Patolang bilog. http://www.stuartxchange.org/PatolangBilog.html. 17-12-2020