Ekor Kucing
Acalypha hispida Burm.f.
Euphorbiaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Acalypha densiflora Blume
Acalypha sanderi N.E. Br.
Caturus spiciflorus L.
Ricinocarpus spiciflorus (L.) Kuntze
Habitus
Semak. Perdu tahunan, tinggi mencapai 1-3 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
- Kulit Batang
- Bunga
- Akar
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Butuh Keteduhan
Habitat
- Hutan
- Pinggir Jalan
Penyebaran Tanaman
Tanaman asli dari Hindia Barat dan sering dibudidayakan di daerah tropis seperti Indonesia dan Malaysia. Memiliki bunga menarik menyerupai ekor kucing menjadikan tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman hias. Secara tradisional, ekor kucing memiliki khasiat sebagai obat. Di Indonesia, Thailand, dan Malaysia digunakan sebagai obat luar bisul, bengkak, dan pencahar.
Nama Lokal
Tali anjing (Sunda), Wunga tambang, Lancuran (Jawa), Ikut lutung (Bali), Lofoti (Ternate).
Agroekologi
Umumnya ditemukan di hutan sekunder, pinggir jalan atau pekarangan. Tumbuh pada ketinggian 100-1.260 m dpl. Menyukai sinar matahari penuh, namun masih toleran dengan naungan parsial, tanah lembap dengan drainase yang baik. Ekor kucing juga toleran terhadap tanah yang asam dan basa.
Morfologi
- Batang bulat, percabangan simpodial dan bulat, berwarna cokelat kehijauan.
- Daun tunggal, bertangkai panjang, tangkai silindris, letak berseling, berbentuk bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, permukaan mengkilap, pertulangan menyirip, berbulu, hijau muda.
- Bunga majemuk, berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat panjang, berjuntai ke bawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang ± 24 cm atau 20-50 cm, tangkai pendek, silindris, berbulu, berwarna merah.
- Buah bulat, kecil, berambut, dan berwarna hijau.
- Biji bulat, kecil, dan berwarna putih kotor.
Budidaya
- Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang).
- Bibit stek, gunakan ranting yang sudah tua dan setengah berkayu.
Kandungan Bahan Kimia
Fenolik, flavonoid, saponin, glikosida, steroid, phlobatanin, hydroxyantraquinon, acalyphin, minyak atsiri, alkaloid, asam galik, corilagin.
Khasiat
Mengobati disentri, radang usus, muntah, buang air besar berdarah, mimisan, mengatasi pendarahan, cacingan, tukak (ulkus) di kaki, mengobati bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmentasi, vitiligo, batuk berdarah, luka, bisul, bengkak, sariawan, memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan pencahar.
Simplisia
- Siapkan daun ekor kucing lalu dibersihkan.
- Keringkan dengan cara diangin-anginkan.
- Daun yang sudah kering, dihaluskan menjadi bentuk serbuk.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Vitiligo (penyakit kulit)
- Cuci 1 genggam daun ekor kucing segar dan kencur seukuran ½ ibu jari, giling halus.
- Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu balut.
- Lakukan setiap hari.
2. Luka berdarah
- Cuci 1 genggam daun segar sampai bersih kemudian tumbuk halus.
- Tempelkan pada luka, balut dengan kain perban.
Sumber Referensi
- Widyaningrum H. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Penerbit Media Pressindo, Yogyakarta.
- Siraj MA, Shilpi JA, Hossain MG, Uddin SJ, Islam MK, Jahan IA, Hossain H. 2016. Anti-inflammatory and antioxidant activity of Acalypha hispida leaf and analysis of its major bioactive polyphenols by HPLC. Adv. Pharm. Bull. 6(2): 275-283.
- Siregar AH. 2002. Acalypha indica (L.) Willd. dalam Van Valkenburg, J.L.C.H, Bunyapraphatsara, N. (Editor): Plant Resource of South-East Asia 12(2). Medicinal and poisonous plants 2. Prosea Foundation. Bogor.Indonesia 34.
- Iniaghe OM, Malomo SO, Adebayo JO. 2009. Proximate composition and phytochemical costituents of leaves of some Acalypa species. Pakistan Journal of Nutrion 8(3): 256-258.