Sisho

Perilla frutescens (L.) Britton

Lamiaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Ocimum frutescens L.

Perilla frutescens var. typica Makino

Perilla ocymoides L.

Perilla urticifolia Salisb.

Habitus

Herba. Herba semusim (annual) hingga tahunan (perennial), yang tumbuh sekitar 25-200 cm.

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pegunungan
  • Pinggir Jalan

Penyebaran Tanaman

P. frutescens merupakan tanaman aromatik yang berasal dari India, Nepal, Bangladesh, Myanmar, Cina bagian selatan dan timur, Korea, Jepang, Indocina, Indonesia (Jawa). Negara Cina, India, Jepang, Korea, Thailand, dan negara-negara Asia Timur lainnya merupakan negara pembudidaya perilla utama. Tanaman ini memiliki sejarah panjang dalam penggunaannya di banyak negara Asia dan saat ini telah digunakan di seluruh dunia. P. frutescens telah dibudidayakan selama lebih dari dua ribu tahun di Cina. Telah digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu sebagai tanaman aromatik, tanaman hias, dan tanaman obat terutama digunakan dalam pengobatan tradisional Cina (TCM) dan tercatat dalam Farmakope Cina 2010. Tanaman ini dipercaya mampu mengatasi berbagai keluhan penyakit, diantaranya penyakit yang berhubungan dengan depresi. Selain itu, daunnya dapat dikonsumsi sebagai sayuran, direndam dengan asam atau garam sebagai lauk, atau direbus menjadi sup untuk diminum, rempah dan penambah rasa dalam memasak daging, permen, dan saus, dan sebagai pewarna makanan. Bijinya menghasilkan minyak yang dapat digunakan sebagai minyak goreng di beberapa bagian dunia, juga memiliki kepentingan pasar dalam kosmetik (krim kulit, sabun, dan sediaan obat dermatologis), minyak pengering (pada cat, pernis, tinta), pelapis kedap air pada kain. Alkohol perilla digunakan dalam industri parfum sebagai wewangian.

Nama Lokal

Perilla, sisho perilla.

Agroekologi

Shiso atau P. frutescens umumnya ditemukan tumbuh di padang rumput dan ladang, hutan kering, sepanjang tepi jalan, sekitar rumah, tempat sampah, juga tumbuh di perbukitan dan pegunungan di Jepang bagian tengah dan selatan. Shiso dapat dibudidayakan sebagai tanaman semusim dari daerah beriklim hangat hingga daerah tropis. Tumbuh subur di tanah berdrainase baik dan juga tanah basah, kaya nutrisi. Menyukai tanah asam ringan (berpasir) dan sedang (lempung), netral dan basa. Tanaman ini tahan terhadap kekeringan, tetapi tidak tahan beku dan membutuhkan suhu di atas 18 °C. Tanaman ini juga menghendaki kondisi dengan cuaca hangat dan dapat tumbuh di bawah sinar matahari penuh serta tempat teduh yang terang (tidak gelap). Namun, benih membutuhkan cahaya untuk bertunas. 

Morfologi

  • Batang tegak, persegi dengan empat lekukan, berwarna ungu atau hijau yang ditutupi rambut pendek (pubescent), harum, seringkali bercabang banyak.
  • Daun berseberangan (opposite), dengan bentuk bulat telur yang berkerut, ujung runcing, tepi daun bergerigi (bergigi gergaji), dan tangkai daun yang panjang. Daunnya berwarna hijau dengan sedikit sentuhan ungu di bagian bawahnya, beraroma harum.
  • Bunga mekar di sepanjang sumbu (raceme) di ujung cabang dan tangkai utama. Bunga kecil, berbentuk lonceng berbibir dua, berwarna putih. Kelopak bunganya memiliki panjang 3-4 mm, terdiri dari bagian atas tiga sepal dan dua sepal bagian bawah, berbulu. Mahkota bunga memiliki panjang 4-5 mm dengan bibir bawahnya lebih panjang dari bibir atas. Ada empat benang sari yang dua di antaranya memanjang. 
  • Buah adalah skizokarp dengan pola retikulat di bagian luar dan diameter 2 mm, berwarna abu-abu kecokelatan hingga hitam kecokelatan.
  • Biji lembut hingga keras, berwarna putih, abu-abu, cokelat, dan cokelat tua di tempat teduh dan berbentuk bulat bentuk bulat.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman melalui biji. Benih berkecambah paling baik pada suhu 20 °C, meskipun juga berhasil pada suhu yang sedikit lebih rendah. Benih memiliki daya tahan hidup yang pendek dan harus digunakan ketika berumur kurang dari satu tahun.

Kandungan Bahan Kimia

Senyawa fenolik (asam rosmarinic, asam caffeic, dan asam ferulat), flavonoid (luteolin, quercetin, dan apigenin), katekin, fitosterol, tokoferol, 
squalene, policosanol, asam α-linolenat, asam linoleat, triterpen, steroid, minyak atsiri (tipe monoterpen: perillaldehyde, perilla keton, citral (campuran neral dan geranial), perillen, piperitenone, shisofuran, dan elsholtziaketone; fenilpropilena: dillapiol, dilapidil, miristin, elemicin, nothoapiol).

Khasiat

Mengobati penyakit yang berhubungan dengan depresi, asma, mual di pagi hari, kecemasan, tumor, radang sendi, batuk, pilek, alergi (terutama dari makanan laut), bronkitis, sembelit, demam, menggigil, sakit kepala, beberapa gangguan usus, mencegah keracunan makanan, mengobati gigitan ular berbisa, dan luka. Memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antimikroba, anti-alergi, antidepresan, antitumor, anti-asma, anti-inflamasi, antikanker, dan tindakan pelindung saraf. 

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Luka

  • Ambil daun tanaman sisho secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pasta daun pada luka. 

2. Mengobati mual

  • Siapkan batang sisho secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus batang hingga mendidih.
  • Biarkan hingga hangat atau dingin.
  • Saring lalu minum untuk mengurangi rasa mual.

Sumber Referensi

  1. Perilla frutescens (L.) Britton | Plants of the World Online | Kew Science
  2. Perilla frutescens - Useful Tropical Plants (theferns.info)
  3. Perilla frutescens - Useful Tropical Plants (theferns.info)
  4. Perilla frutescens (Beefsteak Plant, Perilla, Shiso) | North Carolina Extension Gardener Plant Toolbox (ncsu.edu)
  5. VANITA, K., MEGH, T. dan SHIVAM, D., 2022. PERILLA FRUTESCENS–A REVIEW ON PHARMACOLOGICAL ACTIVITIES, EXTRACTION PROCEDURE AND APPLICATIONS. Asian J Pharm Clin Res15(8), pp.34-40.
  6. Wu, X., Dong, S., Chen, H., Guo, M., Sun, Z. and Luo, H., 2023. Perilla frutescens: A traditional medicine and food homologous plant. Chinese Herbal Medicines.