Bunga Siam

Penyebaran Tanaman

Telosma cordata atau bunga siam merupakan spesies tanaman berbunga dari keluarga Apocynaceae yang berasal dari India, Burma, Indocina dan Cina Selatan. Tanaman ini dibudidayakan secara luas di Asia Tenggara terutama di Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Tanaman ini juga telah diperkenalkan dan dibudidayakan di Jawa sejak abad ke tujuh belas. T. cordata seringkali ditanam masyarakat sebagai tanaman hias yang menghasilkan bunga yang harum, juga dipanen untuk diambil daun dan bunganya yang dapat dimakan. Ekstrak bunganya menghasilkan minyak dapat digunakan untuk membuat parfum. Bunganya juga dapat dinikmati sebagai teh herbal. Selain itu, T. cordata memiliki fungsi sebagai tanaman obat yang diyakini mampu mengatasi berbagai keluhan penyakit manusia.

Nama Lokal

Bunga tongkeng, Bunga tonkin (Melayu).

Agroekologi

Secara alami ditemukan di hutan sekunder, padang semak dan hutan terbuka di dataran rendah di daerah subtropis dan tropis, juga dibudidayakan di pekarangan rumah. Tanaman ini tumbuh subur di tempat dengan sinar matahari penuh pada tanah lempung berpasir yang subur dan dikeringkan dengan baik, dengan pH optimal 6,1-7,5. Toleran terhadap kekeringan dan tanah yang buruk tetapi peka terhadap banjir dan dingin.

Morfologi

• Batang bercabang banyak, berkayu, berwarna hijau kekuningan, pubescent (berbulu pendek, lembut) ketika muda dan menjadi berwarna abu-abu pucat dan tidak mengkilap. Melilit ke vegetasi sekitarnya untuk menopang.
• Daun sederhana atau unifoliate, tersusun berpasangan berlawanan (opposite) di sepanjang batang, ditanggung oleh tangkai yang panjang. Helai daun berbentuk bulat telur, panjang ± 6-11 cm, pangkal berbentuk hati dengan sinus sempit, puncak daun acuminate (meruncing), tepi daun rata. Urat basal 3, urat lateral sampai enam pasang, gundul atau puberulous pada saraf.
• Bunga dalam 15-30 kuntum, berbentuk payung cymes, puber, harum terutama di malam hari. Bract linear, caducous. Sepal lanset lonjong, bagian luarnya berwarna merah muda. Mahkota bunga tersusun dari 5 helai, berwarna kuning kehijauan sampai kuning pucat, permukaan bagian dalam tenggorokan ditutupi dengan rambut, bagian luar puber, dengan lobus bersilia dan lonjong-linier, bengkok pada kuncup. Korona dalam satu rangkaian dengan lobus sedikit berdaging, bagian basal bulat telur, puncak acuminate (meruncing), sering berlekuk hingga lobus dalam. Putik dengan dua karpel dengan banyak bakal biji pada plasenta submarginal. Tangkai sari menyatu, kepala sari dengan dua lokus masing-masing dengan satu polinia lonjong atau reniform. Kepala putik besar, bertangkai. 
• Buah halus, hijau, berbentuk bulat dengan ujung yang runcing, berisi banyak biji.
• Biji berbentuk bulat telur, 1 × 1 cm, pipih dengan bulu putih yang menempel di ujungnya, ujung biji terpotong (truncate), tepi berselaput.

Budidaya

Perbanyakan tanaman melalui stek batang dan biji. 

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid (quercetin, kaempferol), tanin, alkaloid, kumarin, fenol, saponin, antrakuinon, minyak atsiri (geraniol, β-ionon, dihidro-β-ionon, dihidro-β-ionol dan cis-aspiranol dan trans-aspiranol), empat senyawa lutein, I-dotriacontanol, 24 E -stigmasta-5,22-dien-3β-ol, dan daucosterol.

Khasiat

Mengobati konjungtivitis, menangkal racun, menurunkan demam, mengatasi ketergantungan alkohol dan gangguan mental, mengurangi kelelahan, meredakan sakit tulang punggung, mengurangi hematuria (kondisi adanya darah dalam urine, disebut juga dengan kencing berdarah), obat penenang. Memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antikanker, antiinflamasi.