Cornflower

Centaurea cyanus L.

Asteraceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Centaurea segetalis Salisb.

Cyanus segetum Hill

Centaurea cyanocephala Velen.

Habitus

Herba. Herba semusin (annual), tumbuh tinggi sekitar 20-90 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Bunga

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pinggir Jalan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Cornflower atau Centaurea cyanus merupakan tanaman berbunga yang berasal dari Asia (Iran, Irak, Pakistan, dan Turki) dan Eropa Selatan (Albania, Bosnia, Bulgaria, Kroasia, Itali, Makedonia, Serbia dan Slovenia). Nama ilmiah genus Centaurea berasal dari kisah centaur Chiron, penasihat Achilles. Menurut mitos Yunani, Achilles terluka oleh panah beracun (oleh Herakles), dan lukanya disembuhkan dengan mengoleskan bunganya. Cornflower adalah salah satu bunga nasional Jerman dan Estonia. Tumbuh sebagai tanaman liar, namun karena keindahan warna dan bentuk bunganya, menjadikan tanaman ini banyak digunakan secara massal sebagai tanaman hias dan bunga potong. Bunganya juga dapat dinikmati sebagai teh herbal. Selain itu, Centaurea cyanus juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional dan sekarang masih menjadi produk herbal yang mengisi toko-toko herbal, terutama di bidang oftalmik. Studi terbaru menunjukkan bahwa tanaman ini merupakan sumber berharga dari berbagai metabolit sekunder yang digunakan sebagai obat-obatan, bahan kimia pertanian, perasa, pewangi, pewarna, pestisida, dan bahan tambahan makanan.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Centaurea cyanus ditemukan tumbuh pada ketinggian mulai dari permukaan laut hingga ketinggian 2.500 m dpl, baik di tanah kosong maupun di ladang yang tidak ditanami, terutama di ladang gandum yang saat ini hampir hilang karena penggunaan herbisida secara besar-besaran, dan juga ditemukan tumbuh di sepanjang jalan dan rel kereta api. Cornflower sangat mudah beradaptasi dan akan mentolerir tanah yang buruk dan tanpa pemupukan, serta mampu mentolerir kondisi air rendah tetapi lebih menyukai kelembapan sedang, dan tanah yang berdrainase baik. Pertumbuhan optimalnya lebih menyukai posisi yang berada di bawah sinar matahari penuh di tanah apa pun, namun lebih menyukai tanah berpasir netral atau basa. Batangnya akan jatuh jika terlalu banyak naungan.

Morfologi

  • Batang ramping dan kurus, berongga, bersudut, tegak, agak tomentose, berwarna hijau keabu-abuan.
  • Daun berbentuk lanset, tersusun selang seling (alternate), daun bagian bawah lyrate-pinnatifid dan daun bagian atas lanset yang sempit atau linier, ditutupi rambut pendek berwarna keabu-abuan.
  • Bunga berwarna biru hingga ungu, merah muda ke merah, atau krim ke putih. Kepala perbungaan berbentuk bulat telur, berdiameter 3 cm, yang dibentuk oleh kumpulan bunga sessile (tanpa penducle), disisipkan secara spiral pada dasar yang bulat. Dasar bunga (receptacle) dikelilingi oleh involucrum, tingginya sekitar 15 mm dan lebar 6-10 mm, dibentuk oleh bracts imbricated dengan pinggiran berwarna cokelat. Bunga-bunga di cincin luar, yang disebut ray florets, panjangnya 20-25 mm dan memiliki mahkota yang dibentuk oleh lima helai mahkota (petal) yang menyatu bersama yang memanjang ke samping dalam arah radial, dengan puncak terbagi dalam lobus lanset. Mahkota biasanya berwarna biru tua, tetapi dapat memiliki gradasi warna yang berbeda, dari putih ke ungu, ke biru. Bunga subur, disebut bunga cakram, berada di dalam cincin ini dan panjangnya 10-15 mm, dengan corolla berbentuk tabung simetris berwarna ungu dengan lima lobus pendek.
  • Buah mengandung satu biji saja dan disebut achenes, berwarna mulai dari cokelat kekuningan hingga kehitaman, diatasi oleh pappus, kelopak bunga yang dimodifikasi, dibentuk oleh mahkota yang berbulu kaku berwarna jingga kecokelatan, yang berfungsi untuk membantu penyebarannya.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman melalui biji yang dapat ditempatkan langsung di tanah (di musim semi).
  • Pembungaan dimulai setelah 5-6 minggu.

Kandungan Bahan Kimia

Flavonoid aglycons (quercetin, kaempferol, isorhamnetic, apigenin, luteolin, hispidulin), dan glikosidanya, caffeic, chlorogenic, neochlorogenic, isochlorogenic acids, asam amino, senyawa fenolik (flavonoid, antosianin, dan tanin), aromatic acids (chlorogenic acids, p-hidroxibenzoic, p-coumaric, vanilic, syringic, ferulic, salicilic dan benzoic acids), indole alkaloids, kumarin (scopoletin, umbelliferone).

Khasiat

Mengobati radang mata, meredakan ketegangan mata dan mata bengkak, menenangkan gangguan saraf, memperbaiki pencernaan, mempercepat penyembuhan luka atau gusi berdarah, pembersih kulit wajah yang kering sensitif, pencahar untuk anak-anak, antirematik.

Simplisia

  • Siapkan bunga cornflower, cuci bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C  hingga kadar air 10%.
  • Simpan di tempat bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mempercepat penyembuhan luka atau gusi berdarah

  • Ambil bunga cornflower cuci hingga bersih.
  • Seduh dengan air mendidih.
  • Saring lalu minum.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Centaurea cyanus L.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:190310-1#synonyms. 13-12-2022.
  2. Stuartxchange. 2014. Philippine Medicinal Plants: Coral flower. http://www.stuartxchange.org/CoralFlower.html. 13-12-2022.
  3. Plants For A Future. 2022. Centaurea cyanus - L.. https://pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Centaurea+cyanus. 13-12-2022.
  4. MONACO NATURE ENCYCLOPEDIA . Centaurea cyanus. https://www.monaconatureencyclopedia.com/centaurea-cyanus/?lang=en. 14-12-2022.
  5. Al-Snafi, A.E. (2015). THE PHARMACOLOGICAL IMPORTANCE OF CENTAUREA. International Journal of Pharmacy Review & Research, 5(4):379-384.