Blackberry

Penyebaran Tanaman

Blackberry merupakan tanaman asli sebagian besar Eropa di Belahan Bumi Utara dan saat ini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman buah komersial. Blackberry telah digunakan di Eropa sejak 2000 tahun dan dikonsumsi sebagai makanan, digunakan dalam berbagai tujuan pengobatan dan juga ditanam di pagar tanaman. Buahnya dapat dimakan segar atau diolah menjadi minuman, minuman keras, selai, sirup, makanan ringan, makanan penutup, dan lainnya. Buahnya juga dikenal memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, aktivitas farmakologis beragam, serta menjadi sumber antioksidan yang kuat. Spesies ini banyak digunakan dalam pengobatan herbal dan diyakini memiliki beragam khasiat yang baik untuk kesehatan dan menjadi obat rumah yang telah lama digunakan terutama untuk mengatasi anemia, diare, dan disentri. Selain itu, blackberry juga memiliki ragam manfaatnya lainnya, diantaranya digunakan sebagai sumber pewarna (biru) alami, sumber serat untuk membuat tali, mencegah erosi tanah di tempat yang tidak subur dan terganggu.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Blackberry atau R. fruticosus umumnya merupakan spesies beriklim sedang yang menyukai berbagai kondisi tanah dan rezim curah hujan. Di Australia, blackberry terbatas pada iklim sedang dengan curah hujan tahunan setidaknya 700 mm. Di Amerika Serikat, blackberry dapat tumbuh hingga ketinggian 1.600 m dpl. Blackberry biasanya ditemukan tumbuh di gurun, kuburan, pinggir jalan, tepian curam, lereng bukit, hutan, perkebunan, lahan rawa, anak sungai, tepi sungai, dataran sungai, sungai terasering, serta padang rumput yang lembap dan terabaikan. Blackberry dapat tumbuh dalam naungan penuh di hutan lebat, semi-teduh di hutan terang, atau tanpa naungan, tetapi dalam naungan penuh produksi buah menjadi berkurang dan buah akan matang kemudian. Dalam pertumbuhannya, blackberry membutuhkan tanah yang lembap tetapi dapat mentolerir beberapa kekeringan, atau bahkan di daerah dengan kekeringan yang ekstrim dan juga mampu mentolerir angin kencang. Namun sebaliknya, spesies ini tidak mampu mentolerir tanah yang tergenang air.

Morfologi

• Akar kokoh, bercabang, merambat di bawah tanah, tumbuh vertikal hingga kedalaman maksimum 1,5 m (tergantung jenis tanah). Akar sekunder tumbuh mendatar dari tajuk sepanjang 30-60 cm, kemudian tumbuh ke bawah secara vertikal. Banyak akar tipis tumbuh ke segala arah dari akar sekunder.
• Batang bervariasi, semi-tegak, melengkung atau memanjang, berwarna hijau, keunguan, atau merah, berusuk, dan umumnya memiliki duri yang mengarah ke belakang, berbulu halus atau sedang.
• Daun berselang-seling (alternate) terbagi menjadi 3 atau 5 daun yang bergerigi di sepanjang tepinya, bertangkai pendek, helai daun berbentuk lonjong, tersusun seperti telapak tangan, berbulu, berwarna hijau tua di atas dan pucat di bawah. Tangkai dan tulang rusuknya berduri.
• Bunga berwarna putih hingga merah muda, berdiameter 2-3 cm, dengan lima helai mahkota (petal) dan banyak benang sari, dalam kelompok yang berbunga banyak.
• Buah berry agregat, panjang 10-20 mm, berubah warna dari hijau menjadi merah, kemudian menjadi hitam saat matang, terdiri dari sekitar 20- 50 drupelet berbiji satu.
• Biji agak segitiga, berwarna cokelat muda sampai cokelat tua.

Budidaya

Perbanyakan tanaman secara generatif melalui biji dan secara vegetatif dari batang 'anak' yang dapat berakar jika bersentuhan dengan tanah.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, alkaloid, tanin, asam galat, asam askorbat, villosin, flavonoid, glikosida, polifenol, terpenoid, sterol, minyak atsiri.

Khasiat

Mengobati diare, disentri, wasir, diabetes, asam urat, anemia, batuk rejan, radang usus besar, sakit gigi, luka bakar, luka, memar, bisul dan borok kulit, menyembuhkan psoriasis dan kondisi kulit bersisik, mencegah dan membantu penyembuhan kanker, mengatur menstruasi, meringankan kesulitan saat melahirkan, meredakan nyeri persalinan, mengatasi masalah pernafasan (termasuk asma), obat kumur (mengobati sakit tenggorokan, sariawan, radang gusi, memperkuat gusi), mendukung kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis, membantu menghindari kehilangan memori terkait usia, mengurangi disfungsi ereksi, menjaga kesehatan pencernaan, mengatasi gigitan hewan berbisa. Memiliki aktivitas sebagai astringen, diuretik, antimikroba, antikanker, antidisentri, antidiabetes, antidiare, dan antioksidan yang baik.

Simplisia

• Ambil akar segar blackberry secukupnya cuci hingga bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
• Jemur di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
• Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
• Simpan simplisia dalam plastik atau wadah yang bersih dan kedap udara.