Rumput Madu

Leonurus japonicus Houtt.

Lamiaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Leonurus altissimus Bunge ex Benth.

Leonurus artemisia (Lour.) S.Y.Hu

Leonurus sibiricus Anon.

Habitus

Herba. Herba semusim (annual) atau dua tahunan (biennial), tinggi 0,5-1,5 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Bunga
  • Buah
  • Batang
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Rumput madu atau Leonurus japonicus merupakan tanaman dari keluarga Lamiaceae yang berasal dari Asia beriklim sedang dan tropis termasuk China, Rusia (Timur Jauh), Australia utara (Queensland), Jepang, Korea, Thailand, Filipina, Indonesia, India, Kamboja, Laos, Vietnam dan Malaysia. Sekarang, L. japonicus tersebar luas dan banyak dinaturalisasi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Di Malesia, L. japonicus tersebar mulai dari Semenanjung Malaysia ke Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Timor dan Maluku, dan juga di Filipina. Kadang-kadang dibudidayakan sebagai tanaman hias atau untuk tujuan pengobatan. L. japonicus merupakan ramuan obat yang cukup populer dan diimpor ke Malesia sebagai tonik serta dibudidayakan secara lokal. Umumnya digunakan dalam pengobatan herbal China, di mana dianggap sebagai salah satu dari 50 herbal dasar. Di China dan Asia Tenggara, L. japonicus banyak digunakan oleh wanita untuk mengatasi gangguan terkait masalah kewanitaan. Di Sarawak, spesies ini juga digunakan sebagai bahan masakan, terutama oleh orang Tionghoa.

Nama Lokal

Dendereman (Sunda), Si saratan (Sumatra), Ginjean.

Agroekologi

L. japonicus tumbuh di lingkungan lembap di daerah beriklim sedang dan tropis di daerah dari permukaan laut hingga 3.400 m dpl. Spesies ini dapat tumbuh di daerah semi-teduh, tetapi lebih suka tumbuh di daerah dengan paparan sinar matahari penuh dan tanah dengan pH berkisar antara 4 hingga 8. L. japonicus merupakan gulma umum di tempat sampah, situs yang terganggu, padang rumput dan kebun, di sepanjang tepi sungai, tanggul kereta api, dan juga sebagai gulma di lahan subur.

Morfologi

  • Akar tunggang dengan akar padat berserat.
  • Batang tegak, 30-120 cm, bersudut 4, beralur, puber atau gundul, buku dan sudutnya rapat, dengan bau yang tidak sedap.
  • Daun decussate, berwarna hijau, helaian daun batang bawah berbentuk bulat telur atau deltoid dalam garis besar, pangkal runcing lebar, lobus lonjong-belah belah ketupat sampai bulat telur, permukaan atas daun (adaksial) gundul (glabrescent) hingga berambut kaku membengkak (strigose), permukaan bawah daun (abaxial) berambut halus, daun bagian atas sessile. Helaian daun batang tengah berbentuk belah ketupat, lobus lonjong-linear, pangkal runcing sempit. Tangkai daun bersayap sempit di puncak.
  • Bunga biseksual, sessile, kelopak bunga (calyx) urbinate-campanulate, 10 urat daun, bergigi 5, gigi berbentuk segitiga lebar, hampir sama, gundul atau sedikit puber sampai berduri. Mahkota bunga (corolla) berbibir 2, tabung sedikit lebih pendek dari kelopak, ketika muda dengan cincin rambut miring di dalam, berbentuk bulat telur, tegak, cembung, bervili, puber di luar. Bibir atas lurus, cekung, lonjong, tepinya rata, bersilia. Bibir bawah sedikit lebih pendek, pangkal sedikit bersisik, berlobus 3, midlobe sangat besar, obcordate, puber, berwarna putih, kemerahan atau merah keunguan-merah muda. Benang sari 4, di dalam 2 pasang, tangkai sari (filament), berbulu tipis, naik di bawah bibir atas, kepala sari bersel 2.
  • Buah terdiri dari 4 schizocarpous nutlet kering yang tertutup dalam kelopak persisten, nutlets ellipsoid, panjang sekitar 2 mm, terpotong di puncak, pangkal runcing, permukaan halus, berwarna kecokelatan.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman secara generatif melalui biji dan secara  vegetatif melalui stek batang.
  • Di Vietnam, waktu terbaik untuk menabur adalah Oktober-November, karena benih berkecambah paling baik pada suhu antara 20-25 derajat Celsius.

Kandungan Bahan Kimia

Phenylethanoid glycosides, iridoid glucosides, peptida siklik, triterpenoid, alkaloid leonurine (4-guanidino-n-butyl syringate), stachydrine, tipe labdane diterpenes preleoheterin, leoheterin, prehispanolone, hispanolone, galeopsin.

Khasiat

Mengatasi gangguan kewanitaan terkait menstruasi (termasuk pengurangan aliran menstruasi yang berlebihan atau nyeri menstruasi dan induksi menstruasi), restoratif setelah melahirkan, mempercepat kontraksi rahim setelah melahirkan dan pengeluaran plasenta, meningkatkan sirkulasi darah, menghentikan keputihan, mengatasi rabun senja dan pusing, menyembuhkan penyakit kulit, mengurangi tekanan darah, mengobati batu kandung kemih, mengobati sakit kepala (tapal), malaria, menurunkan panas, meredakan gatal dan herpes zoster yang menyakitkan (ditempatkan dalam air mandi). Bersifat sebagai afrodisiak, diuretik, dan antibakteri.

Simplisia

  • Ambil daun ginjean segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Simpan pada wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Meredakan gatal dan herpes zoster

  • Ambil daun ginjean segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Gunakan air rebusan dalam air mandi untuk meredakan gatal dan herpes zoster yang menyakitkan.

2. Sakit kepala

  • Siapkan daun ginjean segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Tapal pada kepala digunakan sebagai kompres untuk sakit kepala.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Leonurus japonicus Houtt.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:449195-1. 18-09-2022.
  2. Plant Resources of South-East Asia. 2016. Leonurus sibiricus (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/e/index.php?title=Leonurus_sibiricus_(PROSEA)&mobileaction=toggle_view_desktop. 18-09-2022.
  3. CAB International. 2022. Invasive Species Compendium: Leonurus japonicus (honeyweed). https://www.cabi.org/isc/datasheet/115194#toPictures. 18-09-2022.