Ganti

Penyebaran Tanaman

Angelica acutiloba berasal dari Jepang Tengah. Tumbuhan ini hanya ditanam di pekarangan daerah pegunungan dan belum pernah ditanam dalam skala besar di Indonesia. Di Indonesia tumbuhan ini hanya dijumpai di Jawa dan Madura. Merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia yang digunakan sebagai pewarna alami dan bahan obat tradisional oleh masyarakat. Di Jawa Tengah, akar atau batang ganti bila dicampur dengan masoyi, jinten hitam, pala, lada, cengkeh, klembak, air jeruk dan cabe merah akan menghasilkan warna merah. Selain itu, Angelica acutiloba dipakai juga pada campuran parem atau juga campuran jamu. Angelica acutiloba merupakan ramuan China yang terkenal yang telah digunakan dalam pengobatan penyakit wanita selama bertahun-tahun. Reputasinya mungkin adalah yang kedua setelah ginseng (Panax ginseng) dan secara khusus terkenal karena efek 'tonik darahnya' pada wanita. Akarnya memiliki aroma manis pedas yang sangat khas dan sering digunakan dalam masakan, yang merupakan cara terbaik untuk meminumnya sebagai tonik darah.

Nama Lokal

Gante (Madura).

Agroekologi

Spesies dalam genus ini umumnya tumbuh paling baik di tanah pinggiran yang dalam dan lembap, di ketinggian 2000 m dpl, di bawah naungan belang-belang atau sinar matahari penuh.

Morfologi

• Akar bulat panjang bentuk tidak beraturan, berbonggol pendek dengan beberapa akar sekunder yang menebal.
• Batang kecil dan berbuku-buku, gundul, lurik, padat.
• Daun lebar-seling, tangkai daun panjang di bagian bawah batang, menyirip 1-2 menyirip, garis deltoid, panjang 10-25 cm, gundul, ada pelepah daun, tidak ada stipula. Selebaran trifid, 5-10 cm × 1-2,5 cm, runcing, terpotong atau pemutar pada dasarnya, segmen akhir lanset, runcing panjang, margin dentate, venasi retikulat menonjol.
• Bunga berwarna kuning. Perbungaan terdapat di ujung batang, menggerombol menyerupai payung terbuka dengan diameter ± 20 cm, tangkai bunga juga panjang dapat mencapai ± 25 cm.
• Buah berbentuk bulat panjang menyerupai tabung kecil, panjang ± 8 mm, lebar ± 3 mm, warna buah hijau sampai kuning kecokelatan.

Budidaya

Perbanyakan dilakukan secara generatif menggunakan biji. Benih paling baik ditaburkan dalam ruangan dingin segera setelah matang karena benih hanya memiliki viabilitas yang pendek. Tanaman ini membutuhkan cahaya untuk perkecambahan. Ketika cukup besar, pindahkan bibit ke dalam pot individu dan tanam dalam ruangan dingin. Benih juga dapat disemai di tempat segera setelah matang.

Kandungan Bahan Kimia

Polisakarida, lakton dan alkuna. Akar A. acutiloba mengandung dua senyawa antikolinergik: ligustilide dan butylidenephthalide. Mereka juga mengandung tujuh senyawa analgesik: falcarinol, falcarindiol dan falcarinolone (polyacetylenes), dan kolin, scopoletin, umbelliferone, dan asam vanilat.

Khasiat

Digunakan di Jepang dan Cina sebagai tonik umum dan diresepkan dalam pengobatan dismenorea, phthisis dan perdarahan. Selanjutnya, digunakan sebagai emmenagogue, obat untuk anemia, mengurangi rasa sakit selama persalinan dan di Indo-Cina, bersifat karminatif dan galactagogue. Memiliki aktivitas sebagai antioksidan.

Simplisia

• Siapkan akar tanaman ganti cuci bersih dengan air mengalir.
• Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
• Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
• Simpan pada wadah bersih dan kedap udara.