Bunga Kencana Ungu

Ruellia simplex C.Wright

Acanthaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Arrhostoxylum microphyllum Ness

Ruellia brittoniana Leonard

Ruellia coerulea Morong

Habitus

Herba. Herba tegak, tahunan (perennial), tinggi hingga mencapai 1 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Ruellia simplex merupakan salah satu jenis tanaman berbunga dalam keluarga Acanthaceae, yang berasal dari Meksiko, Hindia Barat, Bolivia Barat, Brasil Barat Daya, Paraguay, Uruguay, dan Argentina Timur Laut. Jenis ini kemudian banyak diintroduksi ke negara-negara lainnya sebagai tanaman hias seperti Amerika Utara, Australia, Asia, dan di beberapa pulau di Samudra Pasifik. R. simplex banyak ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pembatas, karena memiliki warna bunga yang menarik dan atraktif. Namun, spesies ini juga dianggap sebagai gulma bermasalah dan terdaftar sebagai invasif di AS Tenggara (Florida), Hawaii, Kepulauan Cook, Reunion, Polinesia Prancis, dan Kepulauan Galapagos. Namun, Ruellia simplex juga berpotensi untuk digunakan dalam industri kosmetik, di mana berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa bunga R. simplex dapat diformulasikan dalam sediaan lotion pelembap kulit yang stabil. Secara tradisional R. simplex juga telah digunakan masyarakat sebagai tanaman obat untuk berbagai tujuan kesehatan. Selain itu, juga digunakan sebagai indikator asam-basa dan indikator kesegaran udang.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Ruellia simplex umumnya ditemukan tumbuh di tempat yang basah, daerah sekitar aliran sungai, dan terganggu termasuk parit drainase, tepi kolam atau danau, dan daerah berhutan basah, juga di tepi jalan, padang rumput, dan lahan-lahan marginal. Di Florida (AS), R. simplex ditemukan tumbuh di kayu pipih pinus, padang rumput, rawa-rawa air tawar, sungai, mata air, dan padang rumput. Di Hawaii, sering tumbuh di habitat kering seperti retakan di trotoar dan dasar jurang yang teduh dan terganggu. Sedangkan di Australia, R. simplex tumbuh sebagai gulma di saluran air, vegetasi tepi sungai, bendungan, kolam, lahan basah, dan parit drainase. R. simplex mampu tumbuh dalam berbagai kondisi lingkungan, mulai dari lahan berair hingga habitat yang hampir kering. Kemampuan yang tinggi dalam beradaptasi menyebabkan jenis tersebut dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, seperti tanah liat, masam, berpasir, lempung, dan tanah yang basah. R. simplex toleran terhadap kondisi terdedah sinar matahari maupun kurang mendapatkan sinar matahari (teduh). Jumlah helai bunga akan bertambah pada kondisi habitat yang terdedah cahaya matahari. Sementara itu, jumlah helai bunga akan berkurang ketika tumbuh di tempat yang ternaungi. Selain toleran terhadap cahaya matahari, R. simplex juga toleran terhadap garam (salinitas), kekeringan, panas, dan kelembapan tinggi. Dalam kondisi buruk (-9,4°C) spesies ini akan membeku tetapi dapat tumbuh kembali dari akarnya.

Morfologi

  • Akar serabut.
  • Batang bercabang, mengandung air (herbaceous), sering berkayu di pangkal, rhizomatous, batang menyegiempat, berabungan, gundul, berwarna hijau dengan semburat cokelat keunguan, berlentisel, nodus batang membengkak, berakar adventisia pada bagian nodus batang.
  • Daun tunggal, berhadapan, helaian daun melonjong, melanset-linier hingga elips linier (panjang hingga sekitar 25 cm dan lebar 2 cm). Tulang daun menyirip, urat daun melengkung ke ujung dan hampir sejajar dengan tepi daun, menonjol di bawah. Pangkal daun menirus atau meruncing, tepi daun rata-bergerigi, ujung melancip, permukaan adaksial daun berwarna hijau hingga hijau gelap, permukaan abaksial berwarna daun lebih pucat. Tangkai daun sangat pendek, panjangnya sekitar 0,5–1,6 cm, tepi gundul atau bersilia, sering berwarna keunguan atau merah.
  • Perbungaan terbatas, berkelompok atau soliter, aksilar, menggarpu. Gagang perbungaan berkanal, panjang sekitar 2,3–85 cm, berwarna hijau gelap. Daun gagang memita, ujung melancip. Kelopak saling berlekatan di bagian pangkal, bercuping atau berlobus 5, cuping menyegitiga sempit-memita, gundul atau berambut kelenjar. Mahkota berbentuk terompet dengan tenggorokan berwarna ungu gelap, cuping mahkota berjumlah 5 helai, cuping atau lobus membulat, cuping saling berlekatan, berwarna ungu, jambon pucat, atau putih. Benang sari berjumlah 4 helai, berukuran tidak sama. Tangkai sari melekat pada tabung mahkota, mendabus, putih. Kepala sari melonjong, panjang sekitar 4‒5 mm, berwarna kecokelatan. Cakram bunga berbentuk cincin, putih. Bakal buah menumpang, berwarna hijau. Putik berjumlah 1, tangkai putik membenang, mencuat dari leher daun mahkota, berwarna putih atau kehijauan. Kepala putik membulat telur, pipih, panjang sekitar 1,5‒2 mm, berwarna ungu hingga jambon.
  • Buah kapsul silindris, melonjong dengan ujung runcing, berukuran sekitar 2,0‒2,2 × 0,5‒0,6 cm, pipih, berwarna cokelat muda, mengandung banyak biji (berisi sekitar 4-20 biji kecil). Saat matang, buah mengering dan melepaskan bijinya secara eksplosif.
  • Biji membulat, berukuran sekitar 3‒4 × 2‒3 mm, pipih, lengket. Apabila terkena air, biji akan berlendir.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif melalui biji atau secara vegetatif melalui stek batang, rimpang atau melalui fragmentasi batang.
  • Pemencaran bijinya dibantu oleh aliran air atau menempel pada permukaan tubuh hewan.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, terpenoid, tanin, 5, 2, 3-trihydroxy 7-O-glucoflavone; 5,7,4-trimethoxy 3-O-Rhamnoflavone dan 2,2,4,6 -tetrahydroxy-chalcone.

Khasiat

Mengatasi penyakit diuresis (produksi urine sangat banyak sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil), diabetes, menurunkan demam (antipiretik), menurunkan tekanan darah akibat hipertensi (antihipertensi), penawar racun. Memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dan antioksidan.

Simplisia

  • Siapkan daun kencana ungu segar cuci bersih dengan air mengalir.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Simpan pada wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengatasi diabetes

  • Ambil daun kencana ungu segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Keringkan daun.
  • Seduh daun kering seperti menyeduh teh
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring lalu minum.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Ruellia simplex C.Wright. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:54585-1. 10-09-2022.
  2. Irsyam A. S. D. et al. 2021. Keberadaan Ruellia simplex (Acanthaceae) Ternaturalisasi di Pulau Jawa. AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 15(1), 2022, 140-150.
  3. CAB International. 2022. Invasive Species Compendium: Ruellia simplex (Mexican petunia). https://www.cabi.org/isc/datasheet/110307#toPictures. 10-09-2022.
  4. Flora Fauna Web. 2019. Ruellia simplex C.Wright. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/3/2397. 10-09-2022.
  5. Hepni, Lestari M. D., Erika L. 2021. Purple Ruellia Flower (Ruellia Simplex Wright) Ethanol Extract Lotion as Skin Moisturizer. Science Midwifery, 10(1), October 2021.
  6. Khan I., Jan S. A., Shinwari Z. K., Ali M., Khan Y., Kumar T. 2017. Ethnobotany and medicinal uses of folklore medicinal plants belonging to family acanthaceae: An updated review. MOJ Biology and Medicine, 1(2):34‒38.