Anggrek Kalajengking
Arachnis flos-aeris (L.) Rchb.f.
Orchidaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Aerides arachnites Sw.
Arachnis moschifera Blume
Epidendrum flos-aeris L.
Habitus
Anggrek. Anggrek tanah, epifit, tahunan, panjangnya lebih dari 2 m
Bagian Yang Digunakan
- Getah
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
Habitat
- Hutan
- Pegunungan
- Daerah Berbatu
- Daratan
Penyebaran Tanaman
Anggrek kalajengking merupakan salah satu flora asli Indonesia dan tersebar luas di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali bahkan hingga Semenanjung Malaya. Tanaman ini tergolong dalam tanaman hias, karena memiliki keunikan dari segi bentuk bunganya yang mirip dengan hewan kalajengking. Selain dibudidayakan sebagai tanaman hias, masyarakat juga banyak membudidayakan tanaman ini sebagai bunga potong. Berdasarkan fungsinya sebagai tanaman obat, anggrek ini ternyata menyimpan manfaat yang baik untuk kesehatan. Dimana, tanaman ini secara tradisional digunakan masyarakat Sarawak untuk mengatasi keluhan sakit gigi.
Nama Lokal
Anggrek ketonggeng.
Agroekologi
Anggrek kalajengking umumnya dapat ditemukan tumbuh di tempat terbuka di dataran rendah, pegunungan, hutan, kadang-kadang di daerah berbatu-batu, pada ketinggian sampai dengan 1.000 m dpl. Di alam, tanaman ini tumbuh dengan menjalar dan menempel pada batang pepohonan menggunakan akarnya. Anggrek kalajengking sangat menyukai sinar matahari langsung dan dapat ditanam di area terbuka.
Morfologi
- Akar memiliki akar udara yang memanjat dan akar yang tumbuh di ruas-ruas batang secara acak, warna akar putih keabu-abuan.
- Batang memiliki tipe pertumbuhan monopodial, bentuk batang tegak, keras, ramping dan tidak berumbi. Batang memanjang ke atas dan pertumbuhannya tidak terbatas dengan ruas-ruas (buku-buku) sepanjang 4-10 cm di setiap batangnya. Batang tertutup oleh pelepah daun.
- Daun berbentuk lanset, relatif berdaging sehingga tampak lebih tebal dan kaku, pangkal daun membalut batang, panjang daun pada anggrek ini dapat mencapai hingga 30 cm dengan lebar daun 5 cm, Daun berwarna hijau tua.
- Bunga sekilas menyerupai hewan kalajengking, memiliki tangkai bunga dengan mencapai 150 cm, bercabang. Sepal dan petalnya sempit, berwarna kuning-hijau pucat ditandai dengan garis-garis/ bintik cokelat keunguan atau cokelat gelap yang lebar dan tidak beraturan. Mengeluarkan aroma yang khas dan harum, dimana wangi dari bunga ini menyerupai aroma kasturi.
- Buah berbentuk kapsul yang berbelah enam terdiri dari 3 karpel/rongga buah. Buah dapat mencapai panjang 10 cm.
Budidaya
Perbanyakan tanaman melalui stek batang dan kultur jaringan.
Kandungan Bahan Kimia
Terpenoid dan fenolik
Khasiat
Meredakan sakit gigi, batuk rejan (pertusis), radang saluran nafas (bronchitis), memiliki aktivitas sebagai antikanker.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Sakit gigi
- Ambil tanaman anggrek kalajenking secukupnya.
- Oles getah pada area yang sakit.
Sumber Referensi
- Royal Botanic Gardens, Kew. Plants of the World Online: Arachnis flos-aeris (L.) Rchb.f. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:617011-1. 15-08-2022.
- Gerry Y., Permatasari F., Dewi R. K. 2020. Keanekaragaman Anggrek di Taman Anggrek Badak LNG. ITS Press: Surabaya.
- Nugroho LH, Pratiwi R, Susandarini R, Wardoyo ERP, Megawati O, Handayani S. 2016. Isolation of Bioactive Compounds from Two Orchid Species and Preliminary Test of Their Cytotoxicity against T47D Breast Cancer Cells. Int. J. Pharmacognosy and Phytochem. Res. 8(1):150-155.
- Teoh E. S. 2016. Medicinal Orchids of Asia. Springer International Publishin AG Switszerland.