Ketapang Biola

Ficus lyrata Warb.

Moraceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Ficus pandurata Sander

Habitus

Pohon. Pohon tahunan, tumbuh tinggi hingga mencapai 12 m jika ditanam di tanah, tetapi dapat mencapai 30 m di habitat aslinya

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Buah
  • Lateks
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Hutan
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Ketapang biola atau Ficus lyrata merupakan salah satu tanaman dari keluarga Moraceae yang berasal dari Afrika Barat dan Afrika Tengah tropis, telah diperkenalkan ke Asia (Indonesia, Pakistan, Singapura), Eropa, Amerika Utara dan Selatan, dan dibudidayakan di seluruh dunia termasuk Hindia Barat. Spesies ini telah lama dibudidayakan masyarakat sebagai tanaman hias (baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan) di daerah beriklim tropis dan sedang, serta memiliki manfaat sebagai tanaman peneduh, tanaman obat, sumber makanan, lateks dan kayu, sumber pewarna alami pakaian (menghasilkan warna merah keunguan), juga dikenal memiliki makna sosial, seperti yang digunakan di beberapa tempat atau budaya dalam sihir (pohon jimat).

Nama Lokal

Ketapang brazil, Kimunding, Arabiola, Biola cantik.

Agroekologi

Ketapang biola tumbuh di dataran rendah hingga sedang dan di hutan hujan lembap pramontana. Di Kolombia, spesies ini dilaporkan tumbuh pada ketinggian 1.000-1.500 m dpl. Di Indonesia, spesies ini hampir tumbuh di seluruh bagian wilayah, biasanya tumbuh liar di pantai ataupun di pinggir jalan. Ketapang biola memiliki toleransi yang tinggi terhadap kekeringan dan dapat tumbuh di bawah sinar matahari penuh, matahari parsial, atau teduh parsial. Spesies ini juga memiliki toleransi sedang terhadap garam aerosol dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah termasuk pasir, tanah liat, lempung, basa, dan asam selama tanah memiliki drainase yang baik. Ketapang biola tidak menyukai penyiraman yang berlebihan. Terlalu banyak atau terlalu sedikit air dan cahaya yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kematian daun tua bagian bawah.

Morfologi

  • Akar tunggang dan berserabut.
  • Batang soliter, berkayu, dengan kulit kayu yang retak-retak dangkal keabu-abuan.
  • Daun tunggal atau unifoliate, susunan daun tersebar (alternate), berwarna hijau, mengkilap, gundul, kasar, besar. Lamina tebal berbentuk bulat telur hingga lyrate (berbentuk kecapi) atau pandurat (berbentuk biola), panjang sekitar 15-30 cm, tepi daun rata-bergelombang, pangkal daun menjantung (cordate), hampir terpotong (truncate) dan sangat pendek meruncing di puncak, gundul, tulang daun menyirip, saraf lateral 4-5 pasang, urat kekuningan menonjol di permukaan atas dan bawah. Stipula sempit berbentuk segitiga-lanset, runcing, gundul, persisten. Bertangkai kokoh, gundul, beralur.
  • Bunga banyak, berwarna krem, tersembunyi di dinding bagian dalam wadah sinkonium. Berumah satu, dengan bunga jantan / empedu (steril) dan betina ditemukan di sinkonium terpisah pada pohon yang sama. Bunga jantan: sepal 2-3, bulat telur-lanset, benang sari soliter dengan kepala sari berbentuk bulat telur. Bunga betina: sepal 3, bulat telur dan tumpul, tangkai putik pendek dengan kepala putik (stigma) papillate.
  • Buah bulat, sinkonium berongga berdaging, berwarna hijau dengan bintik-bintik kuning tertekan, sangat padat dan keras, tidak bertangkai, berpasangan di ketiak daun di ujung cabang.

Budidaya

Perbanyakan tanaman dengan biji, stek batang (menggunakan hormon perakaran), dan layering (menggunakan cabang berumur 1 - 2 tahun).

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, senyawa fenolik, tanin, terpenoid, orientin, asam benzoat, asam caffeoylquinic, asam lemak dan sphingolipids, flavonoid (termasuk catechins/ procyanidins, glikosida flavonoid terkait-O dan C), arabinose, β-amyrin, β-karoten, β-sitosterol, xanthotoxol. Procyanidins utama adalah dimer dan trimer yang terdiri dari unit (epi)catechin dan (epi) afzelechin, sedangkan flavon yang dominan adalah C-glikosida atau luteolin dan apigenin.

Khasiat

Mengobati gangguan pernafasan (asma, batuk, sakit tenggorokan), gangguan gastrointestinal (kolik, gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan, dan diare), gangguan inflamasi dan kardiovaskular, mengontol diabetes, mengobati kondisi seperti infeksi jamur, mengobati kecemasan. Memiliki aktivitas antimikroba, antibakteri, dan antioksidan.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengobati kecemasan

  • Siapkan daun ketapang biola secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring lalu minum untuk mengobati kecemasan.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens, Kew. Plants of the World Online: Ficus lyrata Warb.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:853158-1. 22-07-2022.
  2. CAB International. 2014. Invasive Species Compendium: Ficus lyrata (fiddle-leaf fig). https://www.cabi.org/isc/datasheet/24125#touses. 22-07-2022.
  3. Flora Fauna Web. 2022. Ficus lyrata Warb.. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/9/2911. 22-07-2022.
  4. Stuartxchange. 2021. Philippine Medicinal Plants: Fiddle leaf fig. http://www.stuartxchange.org/FiddleLeaf. 22-07-2022.
  5. Alamgeer et al. 2018. Traditional medicinal plants used for respiratory disorders in Pakistan: a review of the ethno-medicinal and pharmacological evidence. Chinese Medicine, 13: 48. doi: 10.1186/s13020-018-0204-y.
  6. Lostinplantopia. 2018. Ficus lyrata. https://lostinplantopia.com/2018/11/30/011-ficus-lyrata/. 22-07-2022.
  7. Khan A. S. 2017. Medicinally Important Trees. Springer International Publishing AG.