Bayam Hutan

Elatostema reticulatum Wedd.

Urticaceae

Lokasi di taman kami

Rumah Kaca

Sinonim

Elatostema reticulatum var. glabrum Domin

Elatostema reticulatum var. minus Domin

Elatostema reticulatum var. sessile Benth.

Habitus

Herba. Herba tahunan, dapat tumbuh hingga mencapai 150 cm.

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Batang

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Daerah Berbatu
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Elatostema reticulatum atau bayam hutan merupakan salah satu tanaman dari keluarga Urticaceae yang berasal dari Australia Timur, Pulau Solomon. Spesies ini dapat dikonsumsi sebagai sayuran, di mana bagian batang muda dan daunnya dapat dimasak sebagai pengganti bayam. Secara tradisional, spesies ini juga telah digunakan sebagai bahan ramuan obat, yang diyakini mampu mengatasi keluhan penyakit, terutama gangguan pencernaan.

Nama Lokal

Gagatan nipei (Karo Gugung, Sumatra Utara).

Agroekologi

Bayam hutan tumbuh di daerah teduh lembap hingga basah di bebatuan di sepanjang atau di anak sungai di hutan hujan. Rentang ketinggian berada pada ketinggian 110 hingga 1.250 m dpl.

Morfologi

  • Akar tunggang.
  • Batang berdiameter sekitar 7 mm, berwarna hijau, bulat, berbulu.
  • Daun tunggal, berhadapan, berwarna hijau, daun duduk atau sessile (panjang tangkai daun < 2 mm) atau bertangkai pendek (panjangnya 2-4,5 mm), lamina tidak berlobus. Stipula berbentuk segitiga sempit, menutupi tunas terminal. Helaian daun berbulu panjang yang jarang di permukaan bawah (permukaan abaksial), gundul di permukaan atas (permukaan adaksial), berbentuk ovate sampai elips, sering sedikit falcate, tepi daun bergigi seragam, pangkal daun asimetris atau miring, ujung atau puncak daun meruncing, permukaan tidak berkerut (rugose). Venasi (tulang daun) menyirip, simetris, dengan 10 - 13 pasang vena. Cystoliths linier, terdapat pada vena primer, sekunder dan tersier di permukaan bawah (abaksial). Bintik-bintik minyak terlihat di permukaan atas helaian daun sebagai kawah kecil.
  • Bunga berkelamin tunggal, bunga ditanggung dalam umbel padat subtended oleh bracts. Tepal kehijauan sampai transparan dengan rusuk di permukaan luar yang melampaui puncak tumpul. Perbungaan jantan pedunculate, bercabang, tidak teratur, bracts involucral hadir, berbulu. Bunga jantan actinomorphic, tepal 4 atau 5, connate (setidaknya setengah bagian bawah) hingga hampir bebas (tidak berlekatan), berbulu, benang sari 5, tertekuk, kepala sari (anthers) berbentuk Y, kepala sari meledak secara eksplosif mengeluarkan serbuk sari di awan kecil, bakal buah (ovary) belum sempurna. Perbungaan betina sessile, bracts involucral hadir, berbulu. Bunga betina actinomorphic (atau sedikit asimetris), tepal 4, staminode (benang sari yang belum sempurna atau steril) 3, bakal buah lurus, tangkai putik (style) tidak ada, kepala putik (stigma) lonjong, filiform hingga linier.
  • Buah achene, tidak tertutup (atau hanya sebagian), tuberkulat, kecil, permukaan halus, berbentuk bintang, berwarna keunguan.

Budidaya

Perbanyakan tanaman dengan cara stek batang/akar atau layering.

Kandungan Bahan Kimia

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Khasiat

Mengobati sakit perut, diare, dan muntah.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengobati sakit perut dan diare

  • Siapkan daun dan batang bayam hutan secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring lalu minum.

2. Muntah mencret

  • Ambil satu lembar daun bayam hutan dan satu lembar daun gegatan harimau cuci hingga bersih.
  • Makan langsung kedua daun tersebut.
  • Makan 3 kali sehari.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens, Kew. Plants of the World Online: Elatostema reticulatum Wedd.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:852148-1. 22-07-2022.
  2. CSIRO. 2020. Elatostema reticulatum Wedd. https://apps.lucidcentral.org/rainforest/text/entities/elatostema_reticulatum.htm. 22-07-2022.
  3. Hadiah J.T. 2007. Systematics of Elatostema (Urticaceae). Thesis. University of New South Wales. Sydney.
  4. Wulandari F. 2020. Studi Etnobotani Ramuan Pengobatan Penyakit Sistem Pencernaan dan Peredaran Darah Pada Masyarakat Karo Gugung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.