Cakar Kucing

Dolichandra unguis-cati (L.) L.G.Lohmann

Bignoniaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Batocydia exoleta Mart. ex DC.

Bignonia unguis-cati L.

Macfadyena unguis-cati (L.) A.H.Gentry

Habitus

Merambat. Tanaman merambat, liana, tahunan, dapat memanjat hingga 15 m atau lebih tinggi

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Batang
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan
  • Tahan Kekeringan

Habitat

  • Lahan Basah
  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Tanaman cakar kucing atau D. unguis-cati berasal dari Amerika tropis, mulai dari Meksiko hingga Argentina dan Hindia Barat, termasuk Trinidad dan Tobago. Spesies ini telah banyak dikomersilkan sebagai tanaman hias dan sekarang telah dinaturalisasi di Asia, Afrika, Eropa, Australia, dan di banyak pulau di Samudra Pasifik. Spesies ini juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan telah digunakan sebagai tanaman obat di beberapa negara. Salah satunya di Guyana, yang menggunakannya untuk mengatasi kemandulan wanita dan pendarahan. Spesies ini juga populer dalam pengobatan melawan penyakit kelamin.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

D. unguis-cati merupakan tanaman penyerbu yang sangat agresif di zona riparian (tepian aliran air) dan komunitas tumbuhan hutan hujan. Dalam kisaran distribusi aslinya, spesies ini ditemukan di hutan kering tropis, hutan basah tropis, hutan hujan di dataran rendah dan menengah, sabana, hutan gugur musiman dan hutan tergenang air musiman Amazon. Di daerah di mana ia telah dinaturalisasi, spesies ini tumbuh di kebun, padang rumput, ruang terbuka perkotaan, hutan tepi sungai dan di sepanjang tepi jalan dan tepi hutan di habitat beriklim sedang, subtropis dan tropis. Di Hindia Barat (yaitu, Puerto Riko), ia tumbuh dari dekat permukaan laut hingga ketinggian lebih dari 600 m dpl, di lokasi yang menerima curah hujan tahunan rata-rata dari sekitar 750 hingga 2400 mm. Pertumbuhan D. unguis-cati lebih menyukai posisi di bawah sinar matahari penuh atau teduh parsial. Mentolerir sebagian besar tanah, kecuali tanah berdrainase sangat buruk. Spesies ini tahan beku dan juga dapat bertahan hidup dari penggembalaan dan kebakaran, tetapi tersingkir oleh padang rumput yang dalam. Di Australia telah ditemukan tumbuh di sekitar lahan basah muara, menunjukkan toleransi yang lebih tinggi untuk kondisi asin.

Morfologi

  • Akar menghasilkan umbi yang menghasilkan stolon (runner).
  • Batang silindris, berlentisel, berkayu, memiliki sulur daun berbentuk cakar dan akar adventif. Batang yang lebih muda tidak berbulu (glabrous) dan berwarna hijau, seringkali dengan ujung berwarna cokelat kemerahan atau perunggu. Batang berubah menjadi cokelat muda atau keabu-abuan dan menjadi berkayu seiring bertambahnya usia (batang tua bisa mencapai 15 cm atau lebih tebal). Batang yang lebih tua menempel pada penyangga melalui akar kecil, sedangkan batang yang lebih muda menempel pada penyangga melalui sulur daun seperti cakar.
  • Daun majemuk, tersusun berpasangan di sepanjang batang, berwarna hijau. Setiap daun terdiri dari 2 selebaran (2-foliolate), dan sulur terminal 3 cakar, umumnya pendek. Helai daun berbentuk elips, lonjong atau bulat telur, gundul atau dengan sisik punctiform, ujung daun lancip atau meruncing, pangkal daun lancip atau bulat, tepi daun rata atau bergelombang. Namun, bibit muda memiliki daun sederhana dengan tepi sedikit bergigi. Permukaan atas gelap, mengkilat, dengan venasi cekung; permukaan bawah hijau muda, kusam, dengan venasi menonjol.
  • Bunga soliter atau berpasangan, berbentuk terompet, panjang tangkai 2 cm, bergerombol di ketiak daun. Kelopak (calyx) berwarna hijau, berbentuk kerucut, panjang 12-16 mm, dengan lima sepal yang menyatu sebagian (tabung kalopak). Mahkota (corolla) berwarna kuning cerah dengan garis oranye membentang di sepanjang tabung corolla atau tenggorokan, infundibuliform, dengan lima lobus yang tidak sama, membulat. Benang sari berjumlah 4, dinamous, disisipkan. Bakal buah (ovary) ditutupi dengan sisik punctiform.
  • Buah berbentuk kapsul pipih, linier, agak berkayu, awalnya berwarna hijau mengkilap, tetapi berubah menjadi cokelat tua saat matang.
  • Biji tipis, berjumlah banyak, panjang 1-3,5 cm, berbentuk lonjong (oblong) dengan dua sayap berselaput tembus pandang.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman melalui biji, stek batang, sistem akar berbonggol yang mudah berakar di buku.
  • Segera setelah benih berkecambah, tanaman muda mulai membentuk umbi bawah tanah yang ukurannya bertambah setiap tahun. Kapsul matang sekitar enam bulan setelah berbunga.
  • Biji biasanya tersebar oleh angin dan air, sedangkan akar umbi dapat disebarkan oleh banjir dan selama aktivitas manusia yang melibatkan pergerakan tanah yang signifikan.

Kandungan Bahan Kimia

Senyawa fenolik, enam flavonoid (8, methoxy, acacetin, 7-O glucoside; 6, methoxy apigenin 7-O glucoside; 4‵-O methyl scutellarin, 6-O apiosyl galactoside; acacetin, 7-O glucosyl, 8-C rhamnosyl, 3-O-α arabinofuranoside; 4‵-methyl, 6- methoxy kaempferol, 7-O, 8-C diglucoside dan vicenin II), lapachol, quinovic acid, 3-(O-fucosyl) alcohol, β-amyrin, dan β-sitosterol.

Khasiat

Menurunkan panas (demam), mengobati penyakit kelamin, batuk, flu dan sakit kepala, gigitan ular, disentri, diare, peradangan dan rematik, mengatasi kemandulan wanita dan pendarahan, sebagai pengganti kina untuk malaria. Bersifat sebagai diuretik, antiinflamasi, dan emolien.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Mengobati gigitan ular

  • Siapkan daun dan batang cakar kucing secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan bahan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta pada gigitan ular.

2. Batuk

  • Ambil daun dan batang cakar kucing secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring lalu minum.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens, Kew. Plants of the World Online. Dolichandra unguis-cati (L.) L.G.Lohmann. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:77100466-1. 01-07-2022.
  2. CAB International. 2022. Invasive Species Compendium: Dolichandra unguis-cat (cat's claw creeper). https://www.cabi.org/isc/datasheet/9159#tosummaryOfInvasiveness. 01-07-2022.
  3. Flora Fauna Web. 2022. Dolichandra unguis-cati (L.) A. Gentry. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/4/1444. 01-07-2022.
  4. BioNET-EAFRINET, Keys and Fact Sheets. Macfadyena unguis-cati (Cat's Claw Creeper). https://keys.lucidcentral.org/keys/v3/eafrinet/weeds/key/weeds/Media/Html/Macfadyena_unguis-cati_(Cats_Claw_Creeper).htm. 01-07-2022.
  5. E.A. Aboutabl, F.A. Hashem, A.A. Sleem, A.A. Maamoon. 2008. Flavonoids, Anti-Inflammatory Activity and Cytotoxicity of Macfadyena Unguis-Cati L. African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines, 5(1): 18-26.