Nasturtium

Tropaeolum majus L.

Tropaeolaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cardamindum majus (L.) Moench

Nasturtium indicum Garsault

Tropaeolum atrosanguineum Gordon

Habitus

Merambat. Tanaman merambat, berumur pendek atau semusim (annual), tumbuh hingga 0,91–1,83 m, batang merambat hingga 5 meter.

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Bunga
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Lahan Basah
  • Pinggiran Sungai
  • Pesisir
  • Pinggir Jalan
  • Daerah Semak

Penyebaran Tanaman

Nasturtium merupakan spesies tanaman berbunga di keluarga Tropaeolaceae yang berasal dari Amerika Selatan di Pegunungan Andes dari Peru, Bolivia Utara hingga Kolombia. Spesies ini diperkenalkan ke Eropa pada abad keenam belas kemudian tersebar di tempat lain. Nasturtium banyak dibudidayakan, baik sebagai tanaman hias maupun sebagai tanaman obat dan bersifat sebagai pengusir serangga. Nasturtium juga merupakan salah satu bunga yang paling populer dan dikenal sebagai bunga yang dapat dikonsumsi. di mana daun dan bunganya banyak digunakan dalam salad, bumbu, serta hiasan dalam berbagai hidangan. Daun dan kelopak nasturtium sarat dengan nutrisi dan mengandung vitamin C tingkat tinggi. Sebagai tanaman obat, nasturtium adalah bahan pengobatan herbal tradisional yang populer di berbagai negara seperti Andes dan Brasil. Kaya akan kandungan fitokimia dan komposisi unsur yang unik, sehingga spesies ini banyak digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit diantaranya penyakit pada sistem pernapasan dan pencernaan. Kegunaan lainnya, yaitu sebagai pengganti lada (berasal dari biji matang kering dapat digiling menjadi bubuk) atau membuat minyak.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Nasturtium dapat ditemukan tumbuh di pesisir dan daerah terganggu terutama yang berdekatan dengan kebun dan tempat pembuangan sampah, lahan semak belukar, ladang herba, lahan basah, tepi sungai, anak sungai (yaitu vegetasi riparian), lahan semak perkotaan, pinggir jalan, rel kereta api, dari permukaan laut hingga 3.000 m dpl. Spesies ini dapat tumbuh subur di tanah yang buruk hingga rata-rata, sedikit asam. Pertumbuhannya menyukai tanah yang kaya cahaya dan dikeringkan dengan baik di bawah sinar matahari penuh atau teduh parsial. Tanaman ini juga tidak toleran terhadap kekeringan. Berbunga terjadi sebagian besar di musim semi, tetapi juga di musim panas dan musim gugur. Bunga terlihat mekar dari Juli hingga September.

Morfologi

  • Akar pendek dan bercabang.
  • Batang merambat dan rapuh, berwarna hijau pucat, tidak berbulu (gundul), dan agak berdaging (sukulen), lunak, berliku.
  • Daun berwarna hijau atau hijau keabu-abuan di atas namun pucat di bawah, ditanggung pada tangkai (petioles) yang panjang 5-30 cm dan melekat pada bagian tengah bawah daun (daun peltate). Daun ini (4-15 cm) berbentuk bulat (orbicular) dengan tepi daun rata, bergelombang, atau sedikit lobed (berliku). Daun tidak berbulu (gundul), dan memiliki banyak urat menonjol yang memancar keluar dari pusat helaian daun.
  • Bunga hermaprodit, menyerupai terompet kecil, berukuran 2,5-7 cm dan memiliki lima helai mahkota (petal) kuning, berwarna oranye atau merah dengan panjang 2,5-6 cm dan lima sepal sepanjang 1-2 cm yang menyatu di pangkalnya. Salah satu sepal ini dibentuk menjadi taji yang mengandung nektar (panjang 2,5-4 cm) yang lurus atau sedikit melengkung. Memiliki delapan benang sari dan ovarium di atasnya dengan tangkai putik (style) dan stigma. Bunga yang subur diikuti oleh buah.
  • Buah schizocarp yang membelah menjadi tiga mericarp berkerut, setiap segmen/karpel dengan satu biji besar, berbentuk bulat telur dengan tonjolan memanjang yang menonjol, berwarna hijau pucat pada awalnya berubah menjadi coklat pucat saat matang.

Budidaya

Perbanyakan secara generatif melalui biji. Biji biasanya berkecambah dalam waktu 2 minggu dan pembungaan terjadi setelah 8-10 minggu.

Kandungan Bahan Kimia

Karotenoid (violaxanthin, antheraxanthin, lutein, zeaxanthin, zeinoxanthin, β-cryptoxanthin, α-carotene, β-carotene), beta karoten, glikosida, flavonoid (quersetin, isoquercetin, quercetin 3-glucoside, myricetin, kaempferol, pelargonidin, delphinidin, cyanidin, turunan dari asam hidroksisinamat), polifenol, glukosinolat (benzil glukosinolat (glukotropaeolin), sinalbin), asam lemak (asam erusat, asam oleat, asam linoleat).

Khasiat

Menyembuhkan luka (desinfektan alami), meredakan sakit tenggorokan, menurunkan risiko terkena diabetes, meningkatkan ketahanan terhadap infeksi bakteri, membersihkan hidung dan radang selaput lendir hidung, mengurangi pembentukan katarak, menjaga kesehatan sistem pernapasan (batuk, bronkitis, asma), mengobati luka dan infeksi saluran kemih, merangsang pertumbuhan rambut, mempromosikan pembentukan sel darah baru, menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan fungsi dan kinerja hati serta meningkatkan sekresi empedu organ, meredakan nyeri otot dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental, menyehatkan dan meningkatkan fungsi otak, membantu mengatasi insomnia, mengatur siklus menstruasi pada wanita dan meningkatkan gairah seks pada pria, mengatasi berbagai gangguan kulit (ruam, cedera, menghilangkan jerawat), meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meringankan penyakit inflamasi dan kardiovaskular, obat pencahar. Memiliki aktivitas antibakteri, antijamur, antiseptik, antioksidan, antiinflamasi, depurative, diuretik, emmenagogue, ekspektoran, afrodisiak, penenang, stimulan, antibakteri dan antivirus, antibiotik, antikanker, antiseptik, antiscorbutic.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Membersihkan hidung dan radang selaput lendir hidung

  • Ambil daun nasturtium secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rendam air dalam segelas air atau infus daun tunggu hingga beberapa lama.
  • Saring lalu gunakan air infus tersebut untuk membersihkan hidung dan radang selaput lendir hidung.

2. Luka

  • Siapkan daun nasturtium secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta daun pada luka.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online. Tropaeolum majus L. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:310974-2. 28-06-2022.
  2. Healthbenefitstimes.com. Health benefits of Indian Cress. https://www.healthbenefitstimes.com/indian-cress/. 28-06-2022.
  3. IDN Medis. 2022. Nasturtium: Manfaat – Efek Samping dan Cara Penggunaan. https://idnmedis.com/nasturtium. 28-06-2022.
  4. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Tropaeolum majus. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Tropaeolum+majus. 28-06-2022.
  5. K. Jakubczyk, K. Janda, K. Watychowicz. et al. 2018. GARDEN NASTURTIUM (TROPAEOLUM MAJUS L.) - A SOURCE OF MINERAL ELEMENTS AND BIOACTIVE COMPOUNDS. Rocz Panstw Zakl Hig, 69(2):119-126.
  6. Brondani et al. 2016. Traditional usages, botany, phytochemistry, biological, biological activity abd toxicology of Tropaeolum majus L. A Review. Boletín Latinoamericano y del Caribe de Plantas Medicinales y Aromáticas 15 (4).