Daun Sendok Panjang

Plantago lanceolata L.

Plantaginaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Arnoglossum lanceolatum (L.) Gray

Lagopus lanceolatus (L.) Fourr.

Plantago argentea Brot.

Habitus

Herba. Herba rendah, dua tahunan hingga tahunan, tumbuh dari rimpang pendek yang kurang lebih tegak, tingginya bisa mencapai 10 - 60 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Biji
  • Akar
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh

Habitat

  • Pinggir Jalan
  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Plantago lanceolata atau daun sendok panjang merupakan spesies asli Eropa, Afrika Utara dan Asia Barat dan Selatan, tetapi telah diperkenalkan secara sangat luas di tempat lain seperti negara bagian Amerika Serikat, Hawaii, Australia dan Selandia Baru, Jepang, serta di banyak negara Afrika, di mana ia tumbuh subur di dataran tinggi. Spesies ini digunakan masyarakat lokal sebagai makanan, sumber bahan, bahan pengental, sumber serat, pewarna, dan obat-obatan. Sebagai bahan makanan, daunnya bisa dikonsumsi, baik mentah atau dimasak. Bijinya yang digiling menjadi bubuk juga dapat ditambahkan ke dalam tepung dalam pembuatan roti dan kue. Lendir yang diperoleh dari kulit biji merupakan pengental dan penstabil yang sangat baik yang digunakan dalam industri es krim dan juga dalam pembuatan cokelat, serta pengental yang sangat baik dalam industri kosmetik seperti lotion. Tanaman ini juga merupakan sumber bahan pembentuk gel murah yang cocok untuk kultur jaringan. Daun sendok panjang juga menghasilkan serat yang baik, yang cocok untuk tekstil, juga digunakan sebagai penghasil warna emas dan cokelat. Selain itu, spesies ini diketahui memiliki berbagai aktivitas farmakologis serta dikenal sebagai obat tradisional yang umum digunakan di berbagai negara dengan berbagai aplikasi, yang diyakini memiliki manfaat baik bagi kesehatan.

Nama Lokal

Mostor cina (Sulawesi), Suripandak (Jawa Timur), Daun otot-ototan.

Agroekologi

Daun sendok panjang merupakan gulma umum pada lahan budidaya dan padang rumput di daerah beriklim sedang hingga subtropis, juga menyebar ke daerah tropis, di mana spesies ini terutama ditemukan pada ketinggian sedang hingga lebih tinggi. Tanaman ini juga umum ditemukan tumbuh di pinggir jalan dan tanah terlantar dengan tanah netral atau dasar, pada jenis tanah yang lebih luas daripada beberapa kerabat dekat (seperti P. major dan P. media), tetapi tidak ditemukan di padang rumput terpanas dan terkering. Iklim yang cocok meliputi iklim dengan curah hujan musim dingin (temperate), curah hujan sepanjang tahun (temperate), curah hujan musim panas (temperate), curah hujan musim panas (sub-tropis). Pertumbuhannya berhasil di tanah yang cukup subur di tempat yang cerah, juga berhasil di tanah yang sangat miskin.

Morfologi

  • Akar tunggang
  • Batang berkerut, batang bawah tebal pendek, bulat, berwarna cokelat.
  • Daun dalam roset basal, tersusun spiral, petiolate, jarang sessile, helai daun berbentuk linear-lanset, sampai bulat telur-elips sempit, menyempit bertahap ke tangkai daun, tepi daun rata atau bergigi (dentate) dangkal, gundul, ujung daun runcing (acute) atau meruncing (acuminate).
  • Bunga biseksual, tidak mencolok, mahkota berlobus 4, berbentuk tabung, hampir sepanjang kelopak di sekitarnya. Tabung mahkota sekitar 2 - 3 mm, gundul, helai mahkota berbentuk lanset hingga bulat telur, lancip atau runcing. Benang sari 4, menonjol, mencolok, panjang 3-5 mm, kepala sari berwarna putih dengan semburat kuning. Scape tegak. Perbungaan paku (spicate), paku silindris menjadi bulat, panjangnya mencapai 4(-8) cm.
  • Buah merupakan bukaan kapsul dengan operkulum, bulat telur, berbiji satu hingga dua yang membelah di tengah dan biji halus berbentuk perahu dengan bekas luka di sekitar tengah, berwarna cokelat, berlendir.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman secara generatif melalui biji. Perkecambahan optimal telah diperoleh pada kelembapan tanah 21%.
  • Perkecambahan paling baik untuk benih berumur 1 - 6 tahun dan pada suhu 25 - 30 °C.
  • Benih mudah menempel pada hewan atau manusia, yang mendorong penyebaran.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid, steroid, saponin, fenol, tanin, polisakarida, turunan asam caffeic (asam klorogenat, asam neoklorogenik, plantamajoside, acteoside (verbascoside), asam syringic, dan asam vanilat), flavonoid (apigenin, luteolin), glikosida iridoid (seperti aucubin, catalpol, dan asperuloside), terpenoid, kumarin.

Khasiat

Mengobati gatal, sakit kepala, menyembuhkan luka, menghentikan aliran darah dan mendorong perbaikan jaringan yang rusak, mengatasi radang kulit, sengatan serangga, sengatan matahari, bisul, bengkak, demam, diare, disentri, mual, gastritis (peradangan di dinding lambung) dan enteritis (peradangan pada usus halus dan lambung), tukak lambung, sakit gigi, sindrom iritasi usus besar, wasir, sistitis (peradangan pada kandung kemih karena infeksi), bronkitis, radang selaput lendir hidung, sinusitis, batuk, pilek, asma, oftalmia (radang pada mata), radang mulut dan tenggorokan, rematik, membantu detoksifikasi tubuh, mengatasi gigitan ular derik, pengobatan cacing parasit, obat kumur untuk aphthae, mengobati masalah kesuburan. Bersifat astringen, demulcent, diuretik, sedikit ekspektoran, pencahar, hemostatik. Memiliki aktivitas sebagai antivirus, antibakteri, antiinflamasi, antioksidan.

Simplisia

  • Siapkan biji tanaman daun sendok panjang secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir lalu tiriskan.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
  • Simpan pada wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Luka

  • Ambil daun sendok panjang secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Tapal pasta daun pada luka untuk menghentikan pendarahan.

2. Infeksi pada mata

  • Siapkan daun sendok panjang secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Basuh mata dengan menggunakan air rebusan tersebut.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens, Kew. Plants of the World Online: Plantago lanceolata. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:321285-2. 20-06-2022.
  2. CAB International. 2022. Invasive Species Compendium: Plantago lanceolata (ribwort plantain). https://www.cabi.org/isc/datasheet/41813#tosummaryOfInvasiveness. 20-06-2022.
  3. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Plantago lanceolata. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Plantago+lanceolata. 20-06-2022.
  4. Plant Resources of South-East Asia. 2016. Plantago lanceolata (PROSEA). https://uses.plantnet-project.org/en/Plantago_lanceolata_(PROSEA). 20-06-2022.
  5. Stuartxchange. 2018. Philippine Medicinal Plants: Lanting-haba. http://www.stuartxchange.org/Lanting-haba.html. 20-06-2022.