Ligularia

Farfugium japonicum (L.) Kitam.

Asteraceae

Lokasi di taman kami

Area Teduh

Sinonim

-

Habitus

Herba. Herba tahunan, membentuk rumpun yang tumbuh dari batang bawah rimpang, mampu tumbuh setinggi sekitar 70 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar

Syarat Tumbuh

  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Pinggiran Sungai
  • Hutan
  • Pesisir
  • Daerah Berbatu
  • Padang Rumput

Penyebaran Tanaman

Ligularia merupakan tanaman asli dari padang rumput lembap dan tepi sungai di Jepang dan Asia Timur lainnya (China dan Korea). Spesies ini sering ditanam masyarakat sebagai tanaman hias, tanaman penutup tanah, tanaman untuk bunga potong. Ligularia, umumnya diambil dari alam untuk penggunaan lokal sebagai makanan dan obat-obatan. Di mana, batang dan daunnya dapat dikonsumsi sebagai tambahan salad, sup, dan lainnya. Sebagai tanaman obat, Ligularia juga telah digunakan dalam pengobatan tradisional dan ramuan yang dapat dimakan di China dan Korea. Di Korea, tanaman ini digunakan sebagai antipiretik. Baru-baru ini, minyak esensial dari tanaman ini telah ditemukan memiliki beberapa fungsi termasuk efek antioksidan dan antimikroba.

Nama Lokal

Macan tutul, Cleopatra.

Agroekologi

Ligularia tumbuh secara alami di sepanjang sungai dan pantai dan di padang rumput lembap di Jepang, China dan Korea. Juga ditemukan tumbuh di hutan, lembah dan rerumputan di dataran rendah, tebing berbatu di dekat pantai, lereng berumput, dan ditempat-tempat yang sangat lembap. Paling baik ditanam di tanah yang subur, kaya organik, gembur, lembap, berdrainase baik. Tanaman ini juga menyukai kondisi tanah yang basah tetapi tidak dapat tumbuh lama di tanah yang basah. Pertumbuhannya membutuhkan posisi terlindung atau naungan, baik naungan parsial maupun naungan penuh. Ligularia sering layu pada hari yang cerah jika tumbuh di tempat yang cerah. Tanaman ini juga menyukai kondisi lingkungan dengan suhu yang relatif hangat, dan kurang toleran terhadap kondisi dingin.

Morfologi

  • Rimpang kokoh, berdiameter hingga 1,2 cm.
  • Batang lunak, berwarna hijau.
  • Daun tunggal, besar, mengkilap, tebal, ujung daun membulat, pangkal daun melengkung atau reniform (bentuk ginjal, pendek dan lebar, seperti daun waru) dan kurang lebar, tepi daun bergelombang, bergigi atau lobus palmate, berwarna hijau tua, urat daun menjari, tekstur daun kasar. Daun muda ditutupi dengan bulu abu-abu-cokelat pada kedua permukaan, kemudian gundul. Tangkai daun panjang, puber padat ketika muda, gundul, pangkal pelepah pendek dan berbulu lebat di dalam pelepah.
  • Bunga berwarna kuning dengan bentuk seperti aster (ligulate). Memiliki 8 - 12 pita (ligulate), berwarna kuning, ligulate berbentuk lonjong atau sudip lonjong, puncak membulat atau lancip. Puber padat berwarna kekuningan saat muda, kurang lebih gundul, puber sangat padat di pangkal. Kepala sari berekor (caudate) dipangkal. Kepala perbungaan menyebar, 2-7, tersusun dalam tangkai daun corymbiform dan berbulu. Daun pembalut (involucral bracts) berbentuk campanulate (seperti lonceng) , ujung meruncing (acuminate), punggung berbulu, tepi bagian dalam kecokelatan.
  • Buah berbentuk silindris, panjangnya mencapai sekitar 7 mm, berusuk membujur dan ditutupi dengan deretan bulu pendek.

Budidaya

Perbanyakan tanaman melalui biji, rimpang, dan pemisahan anakan.

Kandungan Bahan Kimia

Minyak atsiri (1-undecene, 1-nonene, b-caryophyllene, a-copaene, g-curcumene, germacrene D, 1-decene), asam trikloroat (asam dimetakrilat).

Khasiat

Mengatasi batuk, mempercepat penyembuhan luka, bronkitis, diare, menstruasi tidak teratur, memar dan mastitis (peradangan pada jaringan payudara), obat internal untuk mengobati keracunan ikan, dan obat eksternal untuk mengobati keracunan lacquer (disebabkan oleh spesies Toxicodendron), juga diterapkan pada abses bernanah dan cacar. Memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, dan antipiretik.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Cacar

  • Ambil daun ligularia segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta daun pada cacar.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Farfugium japonicum (L.) Kitam.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:207632-1. 24-05-2022.
  2. Temperate Plants Database, Ken Fern. 2021. Farfugium japonicum.http://temperate.theferns.info/plant/Farfugium+japonicum. 24-05-2022.
  3. J-Y Kim, T-H Oh, B.J. Kim et al. 2008. Chemical Composition and Anti-inflammatory Effects of Essential Oil from Farfugium japonicum Flower. Journal of Oleo Science, 57(11): 623-628.
  4. Yeon Hong Yun, Hyuk Woo Kwon, Hong Seok Ahn, Seong Hwan Kim. 2015. First Report of Leaf Rust Caused by Puccinia caricis in Farfugium japonicum in Korea. Mycobiology, 43(3): 351-353. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4630445/. 24-05-2022.
  5. Direktorat Buah dan Florikultura. 2021. Informasi Teknis, Tanaman Hias Berdaun Indah. Kementrian Pertanian. Direktorat Jenderal Holtikultura.
  6. Raya Garden. 2020. Leopard Plant (Farfugium Japonicum) Profile: Info, Care & Growing Guide. https://www.rayagarden.com/garden-plants/leopard-plant-farfugium-japonicum-profile.html. 14-05-2022.
  7. Missouri Botanical Garden. Farfugium japonicum. https://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.aspx?taxonid=277321. 24-05-2022.