Yakon

Smallanthus sonchifolius (Poepp.) H.Rob.

Asteraceae

Lokasi di taman kami

Area Teduh

Sinonim

Polymnia edulis Wedd.

Polymnia sonchifolia Poepp.

Silphium edule Baill.

Habitus

Herba. Herba tahunan, tumbuh tinggi hingga 2 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Umbi

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Daerah Semak
  • Padang Rumput
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Yakon merupakan tanaman herba asli Amerika Selatan (Andes) dan berkerabat dekat dengan bunga matahari. Spesies ini telah lama dihargai sebagai tanaman umbi-umbian yang dapat dimakan dan memiliki rasa yang manis dan telah lama dibudidayakan di Andes. Yakon juga telah dibudidayakan dan dikonsumsi sejak zaman pra-Inca. Akar umbinya umumnya digunakan sebagai makanan tradisional dan dimakan mentah sendiri atau bagian dalam salad buah, juga dapat diolah menjadi selai, jus, sereal. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman manis yang menyegarkan (berasal dari bubur akar), yang dipekatkan untuk membentuk blok gula berwarna coklat tua yang disebut 'chancaca' di Amerika Selatan. Bagian daun dan batangnya juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Penderita diabetes dan orang yang menderita masalah pencernaan dianjurkan untuk mengkonsumsi yakon. Selain sebagai bahan makanan dan minuman, penduduk asli Peru telah lama menggunakan tanaman ini sebagai bahan dalam pengobatan tradisional.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Yakon merupakan spesies tanaman dataran tinggi di daerah tropis, dimana dapat ditemukan pada ketinggian sampai dengan 3.600 m dpl. Tumbuh paling baik di daerah di mana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 12 - 22 °C, tetapi dapat mentolerir 5 - 30 °C, serta menyukai curah hujan tahunan rata-rata dalam kisaran 800 - 1.200 mm, tetapi mentolerir 600 - 1.400 mm. Di Amerika Selatan, tanaman berhasil di daerah dengan curah hujan tahunan bervariasi dari 900 - 3.500 mm. Spesies ini sangat kuat dan mampu tumbuh dalam kondisi panas atau dingin, namun pertumbuhannya intoleran terhadap embun beku. Umbi yang tidak aktif (dorman) dapat mentolerir suhu setidaknya sedikit di bawah titik beku. Pertumbuhan spesies ini menyukai posisi di bawah sinar matahari penuh dan di tempat teduh. Untuk hasil terbaik, yakon membutuhkan posisi hangat di tanah yang kaya akan bahan organik, serta pH ideal dalam kisaran 5,5 - 6,5, menoleransi 5 - 7.

Morfologi

  • Akar berbonggol besar yang mirip dengan ubi jalar, memiliki rasa yang jauh lebih manis dan daging berwarna putih kekuningan dan konsistensinya renyah, berair. Memiliki dua macam akar berbonggol yaitu, umbi yang lebih kecil terbentuk berkelompok di sekitar batang, membentuk tunas untuk menghasilkan batang baru, dan umbi besar yang biasanya pada akar tipis sepanjang 2 - 5 cm, digunakan sebagai organ penyimpanan dan tidak memiliki kapasitas untuk membentuk tunas baru. Ini adalah umbi-umbian yang biasanya dimakan. Akar umbi rapuh, berwarna cokelat hingga ungu. Rasanya seperti kombinasi apel, semangka, dan seledri.
  • Daun berbentuk sagittate besar, berlawanan (opposite), tepi bergerigi lebar dan memanjang ke batang.
  • Bunga seperti bunga aster, kuning hingga jingga.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman melalui biji, pembagian atau pembelahan tanaman saat dorman, dan stek pucuk basal.
  • Pembagian atau pembelahan saat dorman, dengan memotong batang utama sepanjang 10 cm dan simpan dengan kelompok umbi kecil di tempat sejuk, bebas embun beku dan tidak disarankan dibiarkan hingga mengering.

Kandungan Bahan Kimia

Fructooligosaccharides (FOS), asam protocatechuic, chlorogenic, caffeic, ferulic, inulin, monoterpen, seskuiterpen, oligofruktan, polifenol, y-cadinene, 3-caffeoylquinic-acid, chlorogenic-acid, 2,4-dicaffeoylaltraric-acid, 2,5-dicaffeoylaltraric-acid, 3,5-dicaffeoylaltraric-acid, 3,5-dicaffeoylquinic-acid, enhydrin, fluctuanin, gentisic-acid, melampolides, beta-pinene, rosmarinic-acid, sonchifolin, tryptophan, 2,3,5-tricaffeoylaltraric-acid, 2,4,5-tricaffeoylaltraric-acid, uvedalin, asam galat, beta-sitosterol, asam behenat, kaempferol, kuersetin, asam vanilat, asam heksadekanoat, asam amino (arginin dan glutamin), fenolat, alkaloid, seskuiterpen lakton, terpenoid dan triterpenoid, dua diterpen baru (ent-kaurane=3ß-16ß-17, 19-terol (1) dan ent-kaurane-16ß,17,18,19-terol).

Khasiat

Mengobati diabetes, peluruh urin, mengatasi masalah ginjal dan kantung kemih, sistitis, hepatosis, mialgia (nyeri otot) dan rematik.

Simplisia

  • Siapkan daun yakon secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir.
  • Keringkan di bawah sinar matahari atau dengan oven suhu 40 °C hingga kadar air 10%.
  • Haluskan menggunakan blender hingga menjadi bubuk.
  • Simpan pada wadah bersih dan kedap udara.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Diabetes

  • Siapkan daun yakon segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring lalu minum.

2. Rematik

  • Ambil daun yakon segar secukupnya cuci hingga bersih.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Tapal pasta daun pada daerah yang sakit.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Smallanthus sonchifolius (Poepp.) H.Rob. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:237510-2. 21-05-2022.
  2. Stuartxchange. 2020. Philippine Medicinal Plants: Yacon. http://www.stuartxchange.org/Yacon. 21-05-2022.
  3. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Smallanthus sonchifolius. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Smallanthus+sonchifolius&redir=Polymnia+edulis. 21-05-2022.
  4. J. Lachman, E.C. Fernández, M. Orsák. 2003. Yacon [Smallanthus sonchifolia (Poepp. et Endl.) H. Robinson]
    chemical composition and use – a review. Plant, Soil and Environment, 49(6): 283–290.