Indian Ipecac

Vincetoxicum indicum (Burm.f.) Mabb.

Apocynaceae

Lokasi di taman kami

Utama

Sinonim

Cynanchum indicum Burm.f.

Tylophora indica (Burm.f.) Merr.

Habitus

Merambat. Tanaman merambat, melilit, tahunan, panjang batangnya hingga mencapai 3 m, rimpang pendek, tebal 3-4 mm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Akar
  • Seluruh Bagian Tanaman

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pesisir

Penyebaran Tanaman

Indian ipecac merupakan tanaman yang mulai terancam punah dari keluarga Apocynaceae, tersebar luas di Afrika, Asia (dari India dan Sri Lanka Timur hingga Asia Tenggara), Australia dan Kepulauan Oseanik. Spesies ini digunakan masyarakat lokal sebagai sumber serat dan obat-obatan. Digunakan secara ekstensif dan menyebabkan eksploitasi berlebihan, menyebabkan tanaman ini menghadapi ancaman kepunahan di anak benua Asia Tenggara. Sebagai sumber serat, bagian batangnya menghasilkan serat yang halus dan kuat. Sedangkan berdasarkan fungsinya sebagai tanaman obat, Indian ipecac telah lama dan banyak digunakan dalam Ayurveda dan Siddha. Spesies ini juga telah dimasukkan sebagai obat resmi di Farmakope Bengal pada tahun 1884.

Nama Lokal

Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.

Agroekologi

Indian ipecac umumnya dapat ditemukan tumbuh di sepanjang pantai di tanah berpasir, terutama di bukit pasir yang stabil dan di perkebunan kelapa berpasir, dari permukaan laut hingga ketinggian 900 m dpl. Juga tersebar di area datar, lereng berbukit, hutan lembap, dan lembah sempit di Asia, Afrika, Australia, Kepulauan Oseanik, Ceylon, Pulau Malaysia, dan Kalimantan. Indian ipecac juga dapat tumbuh subur di daerah yang curah hujannya tahunan sekitar 1.000-1.500 mm pada kisaran ketinggian 900 m dpl hingga 1.260 m dpl di jalur sub-Himalaya dan suhu optimum 5–25 °C. Tumbuh baik di area cerah dengan sinar matahari penuh atau dalam naungan parsial serta menyukai tanah yang kaya organik dan berdrainase baik.

Morfologi

  • Akar berupa simpul bantalan panjang dan berdaging, kulit gabus berwarna cokelat muda.
  • Batang banyak bercabang, berbulu panjang, tumbuh memanjat dan melilit dengan bantuan sulur, bergetah kekuningan.
  • Daun tersusun berlawanan (opposite), berwarna hijau tua, mengkilap, helai daun berbentuk bulat telur-lonjong sampai elips-lonjong, dengan ujung sempit, berbentuk hati atau bulat di pangkal, tipis, beludru di bawah ketika muda, halus di atas. Tangkai daun memiliki panjang hingga 1,2 cm.
  • Bunga kecil di ujung tangkai berbulu di ketiak daun tersusun menjadi umbellata cymes. Bunga biseksual, mahkota berlobus 5, menyatu di pangkal, berbentuk lonjong lancip, berambut dan berwarna ungu kehijauan atau kuning kehijauan. Tabung sepal terbagi hampir ke pangkal, berbulu lebat di luar. Sepal berbentuk tombak atau segitiga sempit, puncak lancip. Kepala sari dengan apendiks bermembran kecil di puncaknya.
  • Buah folikel fusiform, panjang 5-8,5 cm, bercabang, lonjong lanset, meruncing di puncak, dan gundul (glabrous).
  • Biji berjumlah banyak, berbentuk oval (0,6–0,8 × 0,3–0,4 cm), berbulu koma berwarna putih.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman melalui biji dan teknik perbanyakan in vitro.
  • Perkecambahan benih dimulai dalam 10 hari dan dapat dipindahtanamkan ke lahan permanen setelah 90 hari. Transplantasi memberikan hasil terbaik bila dilakukan pada musim hujan.

Kandungan Bahan Kimia

Alkaloid (tylophorinine, tylophorine, 6-desmethyltylophorine, tylophorinidine, 5–hydroxy–O–methyltylophorinidine, tyloindicine A, tyloindicine–B, 14–hydroxyisotylocrebrine, 4,6-desdimethylisotylocrebrine, tyloindicine A-J, alkaloid indolizidine septicine, dan isotylocrebrine), saponin, tanin, terpenoid, stigmasterol, β-sitosetrol, tetratriacontanol, octaosanyl octacosanoate, quercetin, α– dan β–amyrins, phytosterol.

Khasiat

Menyembuhkan asma, TBC, bronkitis, batuk, pilek, peradangan, penyakit kuning, gigitan ular, asam urat, diare, disentri, rematik sifilis, mengatasi sakit kepala, menurunkan demam. Bersifat sebagai pembersih darah, pencahar, stimulan, obat muntah, diaforis. Memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antipsoriasis, antimikroba, antiulkus, ansiolitik, antidiabetik, hepatoprotektif, antitumor, antioksidan, antikonvulsan, antirematik, antineuroinflammatory, diuretik.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Batuk

  • Ambil akar indian ipecac secukupnya cuci hingga bersih.
  • Rebus hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring lalu minum.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plant of the World Online: Vincetoxicum indicum (Burm.f.) Mabb. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:77164260-1. 12-05-2022.
  2. S. Nazar, M.A. Hussain, A. Khan, G. Muhammad, S. N. A. Bukhar. 2020. An alkaloid rich plant Tylophora indica; current trends in isolation strategies, chemical profiling and medicinal applications. Arabian Journal of Chemistry. doi: https://doi.org/10.1016/j.arabjc.2020.05.037.
  3. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Tylophora indica. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Tylophora+indica. 12-05-2022.
  4. Plant Resources of Tropical Africa. 2014. Tylophora indica (PROTA). https://uses.plantnet-project.org/e/index.php?title=Tylophora_indica_(PROTA)&mobileaction=toggle_view_desktop. 12-05-2022.
  5. Flowers of India. Indian Ipecac. http://www.flowersofindia.net/catalog/slides/Indian%20Ipecac.html. 12-05-2022.