Sumpaka
Clerodendrum bungei Steud.
Lamiaceae
Lokasi di taman kami
Utama
Sinonim
Clerodendrum foetidum Bunge
Volkameria bungei (steud.) Lavallee
Habitus
Semak. Perdu tahunan, tumbuh setinggi 2 m
Bagian Yang Digunakan
- Daun
Syarat Tumbuh
- Matahari Penuh
- Butuh Keteduhan
- Tahan Kekeringan
- Suhu Rendah
Habitat
- Hutan
- Pinggir Jalan
- Daerah Semak
- Daratan
Penyebaran Tanaman
Clerodendrum bungei merupakan spesies berbunga dari keluarga Lamiaceae yang berasal dari daerah tropis dan beriklim sedang di Asia. Kisaran aslinya terbentang dari China ke India Utara, tetapi spesies ini diketahui memiliki distribusi yang sangat luas dan juga telah diperkenalkan ke Mesoamérica, Bolivia, Brasil, Argentina, dan Nikaragua. Secara tradisional, di daerah asalnya (China) spesies ini dimanfaatkan masyarakat dalam pengobatan untuk mengobati berbagai keluhan penyakit, diantaranya mengatasi nyeri dan permasalahan kulit. C. bungei juga sering ditanam masyarakat sebagai tanaman hias, dihargai terutama karena bunganya yang harum dan terkadang direkomendasikan sebagai tanaman sumber nektar untuk kupu-kupu. Spesies ini telah diklasifikasikan sebagai 'Least Concern' dalam IUCN Red List of Threatened Species (2018).
Nama Lokal
Informasi tidak ditemukan. Butuh penelusuran lebih lanjut.
Agroekologi
Di daerah asalnya di China, C. bungei dapat ditemukan tumbuh di tempat sampah, lereng bukit dan tepi jalan yang teduh dan lembap, serta hutan campuran di lereng gunung dan di sepanjang sisi jalan, dengan kisaran ketinggiannya dilaporkan pada ketinggian 1.100 - 2.500 m dpl. Di Bolivia spesies ini ditemukan di hutan di wilayah Andes. C. bungei lebih menyukai tanah yang subur, kaya humus, lembap dan berdrainase baik tetapi toleran terhadap sebagian besar jenis tanah, tanah ringan (berpasir), sedang (lempung) dan berat (lempung) dengan pH asam, netral, dan basa. Spesies ini mampu menoleransi suhu minimum 15 °F (-9 °C), sinar matahari penuh dan naungan parsial, dan cukup toleran terhadap kekeringan. Namun memiliki toleransi yang rendah terhadap garam. Selain itu, C. bungei membutuhkan posisi terlindung dari angin kering yang dingin.
Morfologi
- Batang bulat, berwarna hijau atau cokelat, jarang bercabang atau tanpa percabangan, dan memiliki lentisel yang mencolok.
- Daun oval sampai bulat telur (panjang sekitar 20 - 30 cm), tipis, susunan berlawanan, dengan tepi daun bergigi, pangkal daun runcing, rompang (truncate) atau seperti jantung (cordate), ujung daun meruncing (acuminate) hingga runcing (acute), urat daun 4-6 pasang, berwarna hijau tua di permukaan atas dan hijau muda di permukaan bawah. Permukaan bawah (abaksial) jarang puber hingga agak gundul, permukaan atas (adaksial) jarang puber, bertangkai. Tangkai daun, berwarna cokelat pekat, kuning-cokelat, atau puber keunguan saat muda, gundul. Memiliki aroma busuk saat dihancurkan.
- Bunga bersifat hermaprodit (memiliki organ jantan dan betina), harum. Bunga ditanggung dalam satu perbungaan. Bracts lanset untuk ovate-lanset dan gugur. Kelopak campanulate, tabung, puber, berlobus 5. Mahkota (corolla) berwarna merah muda, merah, atau ungu, berbentuk tabung ramping, lobus obovate (bulat telur sungsang). Perbungaan terminal bulat (corymb), padat, cymes datar.
- Buah drupe, berwarna biru-hitam, berbentuk subglobose.
Budidaya
- Perbanyakan secara generatif menggunakan biji. Paling baik ditaburkan segera setelah matang. Perkecambahan biasanya terjadi dalam 20 - 60 hari pada 20 °C.
- Perbanyakan secara vegetatif melalui stek batang dan anakan (root suckers).
Kandungan Bahan Kimia
5-O-ethylcleroindicin D, bungein A, clerodenoside A, trichotomoside, glycosmisic acid, 4'-O-methylscutellarein, neroplomacrol, butylitaconic acid, hexylitaconic acid, p-hydroxybenzonic acid.
Khasiat
Mengatasi nyeri, infeksi, dan masalah kulit. Diterapkan secara eksternal sebagai anodyne, anthelmintik, antiinflamasi, karminatif.
Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan
Ramuan Tradisional
1. Mengatasi infeksi kulit
- Ambil daun sumpaka secukupnya cuci hingga bersih.
- Rebus daun hingga mendidih.
- Biarkan hangat/dingin.
- Gunakan air rebusan untuk membasuh kulit yang terinfeksi.
Sumber Referensi
- Royal Botanic garden. Plants of the World Online: Clerodendrum bungei Steud. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:861960-1. 23-04-2022.
- Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Clerodendrum bungei. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Clerodendrum+bungei. 23-04-2022.
- CAB International. 2022. Invasive Species Compendium: Clerodendrum bungei (rose glorybower). https://www.cabi.org/isc/datasheet/113370#toPictures. 23-04-2022.
- Flora Fauna Web. 2022. Clerodendrum bungei. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/8/1818. 23-04-2022.
- EOL. Rose Glorybower, Clerodendrum bungei Steud. https://eol.org/pages/579762/articles. 23-04-2022.
- Gui-Jie Zhang, Lu-Mei DAi, Bin Zhang, Yong-Li Zhang. 2017. Studies on chemical constituents of Clerodendrum bungei. China Journal of Chinese Materia Medica, 42(24): 4788-4793. DOI:10.19540/j.cnki.cjcmm.2017.0214. https://www.researchgate.net/publication/323238802_Studies_on_chemical_constituents_of_Clerodendrum_bungei. 23-04-2022.
- Hui Yang, Ai-Jun Hou, Shuang-Xi Mei, Han-Dong Sun, Chun-Tao Che. 2002. Constituents of Clerodendrum bungei. Journal of Asian Natural Product Research, 4(3):165-9. doi: 10.1080/1028602021000000053. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12118502/. 23-04-2022.