Pakis Sipasan

Blechnum orientale L.

Aspleniaceae

Lokasi di taman kami

Akuatik

Sinonim

Asplenium orientale (L.) Bernh.

Blechnopsis cumingiana C.Presl

Blechnum adnatum Reinw. ex de Vriese

Habitus

Pakis. Tanaman paku-pakuan terestrial, tahunan, setinggi 20 - 200 cm

Bagian Yang Digunakan

  • Daun
  • Seluruh Bagian Tanaman
  • Rimpang

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Lahan Basah
  • Hutan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Blechnum orientale atau pakis sipasan memiliki daerah penyebaran yang luas mulai dari India, Nepal, China Selatan, Asia Tenggara sampai Jepang, Australia, dan Polinesia. Spesies ini banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias, yang juga memiliki banyak kegunaan sebagai tanaman obat dan bahan makanan. Pakis sipasan merupakan spesies yang dikenal sebagai tanaman obat penting yang dapat dimakan di Malaysia. Dikenal memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan. Salah satunya sebagai obat bisul yang telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat Melayu. Berdasarkan fungsinya sebagai bahan makanan, penduduk asli Melayu juga telah memanfaatkan daun mudanya sebagai sayuran. 

Nama Lokal

Hotal (Samosir), Galung (Sulawesi barat), Paku lipan, Paku leucir, Paku lubang.

Agroekologi

Pakis sipasan dapat ditemukan tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m dpl. Biasanya ditemukan di daerah terbuka, tempat yang lembap, di sepanjang sisi jalan di hutan hujan atau daerah kering, di sepanjang tepi sungai dan seringkali tumbuh sebagai koloni primer setelah hutan dibuka atau dibakar. Spesies ini menyukai lokasi yang terbuka, namun dapat mentoleransi kondisi naungan parsial serta area teduh dan basah. Tanaman di tempat teduh cenderung memiliki anak daun yang tampak lebih lebar, lebih tipis dan lebih pucat dengan tepi daun menggulung ke dalam.

Morfologi

  • Akar memiliki rimpang yang menjalar pendek, tegak, tertutup oleh sisik yang padat.
  • Batang agak tegak, kuat, ditutupi oleh sisik-sisik berwarna cokelat tua.
  • Daun majemuk, tersusun berseling, berwarna hijau, menyirip, helaian daun lanset sampai lonjong, panjangnya hingga 200 cm dan lebar hingga 54 cm, tulang daun berwarna cokelat sampai merah jambu, gundul atau dengan sedikit bulu. Anak daun berjumlah sekitar 6 - 70 pasang, duduk, berbentuk linier, bagian pangkal membulat hingga segitiga terbalik, ujung meruncing, tepi bergerigi dan bergelombang. Sori di bawah daun, di sepanjang dekat kedua tepi daun, linier dan sejajar dengan pelepah. Tangkai daun hingga 70 cm, berwarna keunguan saat muda, bersisik di bagian pangkal. Stipes berumbai, tegak. Spora berwarna cokelat kekuningan.

Budidaya

Perbanyakan tanaman melalui spora.

Kandungan Bahan Kimia

Minyak atsiri, senyawa fenolik, triterpenoid, flavonoid, tanin, saponin, kuinon, steroid, senyawa polifenol, fenol, alkaloid, glikosida, cardiac glycosides, kumarin, betacyanin, proanthocyanidin, blechnic acid, 8-epiblechnic acid, brainic acid, 22-dehydrocampesterol, 24-alpha-ethyl-cholest-5-en-3-beta-ol, 24-alphaethyl-methyl-cholest-5-en-3-beta-ol, 24-beta-methyl-cholest-5-en-3-beta-ol, 24-alpha-cholest-5, 22-dien-3-beta-ol, asam klorogenat.

Khasiat

Mengobati bisul, abses, gangguan pada saluran kencing, cacingan, impotensi, diare, leukemia, maag, sakit kepala, sakit telinga, sakit perut, kebingungan akut (igauan), menghentikan pendarahan karena luka, mengobati infeksi jamur kulit (terutama kurap), kulit gatal, menginduksi kemandulan pada wanita, kontrasepsi alami, menyembuhkan luka usus dan tipus. Memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, antikanker, antimikroba, antivirus, antioksidan, antidiabetes, diaphoretic (mengeluarkan keringat).

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Bisul

  • Ambil daun pakis sipasan segar cuci hingga bersih dengan air mengalir.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Tapal pasta daun pada bisul.

2. Infeksi jamur kulit

  • Siapkan daun pakis sipasan segar cuci hingga bersih dengan air mengalir.
  • Haluskan hingga menjadi pasta dan tambahkan sedikit minyak tanah.
  • Oles pasta daun pada infeksi jamur kulit.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Blechnum orientale L.. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:17059900-1. 18-04-2022.
  2. Hartini S. 2009. Keanekaragaman Tumbuhan Paku di Lokasi Calon Kebun Raya Samosir, Sumatera Utara. Warta Kebun Raya, 9(1).
  3. Stuartxchange. 2020. Philippine Medicinal Plants: Pakong-alagdan. http://www.stuartxchange.org/Pakong-alagdan.html. 18-04-2022.
  4. Verma S. C. et al. 2019. The Indian Fern Journal. Volume 36, Nos.1&2. The Indian Fern Society.
  5. Nikmatullah, M., Renjana E., Muhaimin M., Rahayu M. 2020. Potensi Tumbuhan Paku (Ferns & Lycophytes) yang Dikoleksi di Kebun Raya Cibodas sebagai Obat. AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi, 13(2): 278-287.
  6. Dash Gouri Kumar, Abdullah Mohammad Syafiq, Yahaya Ruhaiyem, Majeed Shahnaz. 2015. Blechnum orientale Linn.: An Important Edible Medicinal Fern. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research, 7(4); 723-726.
  7. Flora Fauna Web. 2021. Blechnopsis orientalis (L.) C.Presl. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/5/5542. 18-04-2022.
  8. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Blechnum orientale. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Blechnum+orientale. 18-04-2022.