Palem Sadeng

Saribus rotundifolius (Lam.) Blume

Arecaceae

Lokasi di taman kami

Palem

Sinonim

Corypha rotundifolia Lam.

Licuala rotundifolia (Lam.) Blume

Livistona microcarpa Becc.

Habitus

Palem. Palem, tahunan, dengan batang soliter, tumbuh tinggi sekitar 18 - 27 m

Bagian Yang Digunakan

  • Daun

Syarat Tumbuh

  • Matahari Penuh
  • Butuh Keteduhan

Habitat

  • Hutan
  • Pinggir Jalan
  • Daratan

Penyebaran Tanaman

Palem sadeng merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara, yaitu Filipina, Malaysia (Sabah), Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Jawa). Spesies ini, kini telah banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias di seluruh dunia di negara tropis dan subtropis. Merupakan tanaman lanskap yang sangat populer, karena memiliki bentuk daun dan buah hias yang menarik. Spesies ini juga sering diambil dari alam untuk penggunaan lokal sebagai sumber makanan, tanaman obat, kayu, dan sumber bahan lainnya. Berdasarkan fungsinya sebagai sumber kayu dan sumber material, daunnya dapat digunakan untuk atap rumah jerami, layar kapal, pembungkus makanan, kipas, topi matahari, dan jas hujan tradisional Filipina. Batangnya juga dapat digunakan sebagai tiang rumah, lantai rumah, serta kayu kerasnya digunakan masyarakat Filipina untuk membuat tongkat jalan. Sebagai sumber makanan, tunasnya sangat dihargai sebagai sayuran, namun pencabutan tunas dapat menyebabkan kematian tanaman, dan tanaman ini telah diklasifikasikan sebagai 'Least Concern' dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN (2009). Berdasarkan fungsinya sebagai tanaman obat, palem sadeng juga dipercaya masyarakat memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan yang secara tradisional dapat mengatasi berbagai keluhan penyakit. Salah satunya, dimana masyarakat Benguet di Filipina telah mengaplikasikan daunnya sebagai tapal untuk mengobati luka segar.

Nama Lokal

Palem serdang, Palem kipas, Telapak kaki bangku.

Agroekologi

Palem sadeng dapat ditemukan berlimpah di hutan rawa, hutan rawa kering musiman, pinggiran bakau, hutan hujan, hutan sekunder, hutan cemara lembap, di sepanjang sungai, pada ketinggian hingga 300 m dpl. Spesies ini hanya dapat dibudidayakan di iklim tropis dan subtropis, karena tidak tahan pada suhu mendekati nol, tetapi untuk waktu yang sangat singkat. Palem sadeng menyukai lokasi yang cerah, tetapi juga baik di tempat teduh dengan beberapa sinar matahari langsung, namun spesimen muda menghendaki kondisi sebagian teduh. Pertumbuhannya sangat cocok pada tanah lempung yang subur, tetapi dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah yang dikeringkan dengan baik, termasuk tanah liat, pasir, dengan pH tanah yang basa atau asam. Spesies ini juga menyukai media yang lembap merata tetapi tidak basah secara konsisten. Palem sadeng cukup tahan terhadap kerusakan tetapi tidak toleran terhadap angin kencang.

Morfologi

  • Akar serabut.
  • Batang tunggal, lurus, halus, ramping dengan diameter sekitar 20-25 cm, berwarna cokelat, membawa bekas daun yang menonjol, dan ditutupi dengan serat tenun keabu-abuan yang indah di bagian atas, bagian di bawah mahkota. Diatapi oleh mahkota 20 - 50 daun.
  • Daun palmate (daun majemuk manjari) tersusun secara spiral, memiliki helaian daun yang hampir berbentuk bulat seperti kipas, berukuran sedang hingga besar, berwarna hijau mengkilap, terbagi menjadi banyak lobus linier, kaku, berlekuk, daun menjadi lebih terbagi seiring bertambahnya usia. Tangkai berduri (di dasar permukaan bawah pada tanaman muda) menopang helai daun, panjang, dan sedikit melengkung.
  • Bunga kecil, berwarna kuning, biseksual. Perbungaan bertangkai panjang, panjangnya sekitar 0,9–1,2 m, terbagi menjadi 3 sumbu utama yang memuat hingga 4 percabangan. Malai bunga krem.
  • Buah berbiji, kecil, berbentuk globose (bulat) hingga subglobose, berdiameter sekitar 11 - 25 mm dengan lapisan daging yang sangat tipis, buah berwarna oranye-merah cerah hingga merah dan berubah menjadi hitam ketika matang.
  • Biji berwarna cokelat yang keras dan bulat.

Budidaya

  • Perbanyakan tanaman dilakukan melalui biji. Benih segar jika tetap hangat, dapat berkecambah dengan mudah dalam waktu 2 bulan setelah disemai.
  • Penyerbukan bunga dibantu oleh lebah.

Kandungan Bahan Kimia

Saponin, phlobatanin, tanin, antrakuinon, cardiac glycosides, terpenes, alkaloid, flavonoid, deoxysugars, fenol.

Khasiat

Mengobati luka segar dan diare. Memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri.

Bagian Tanaman Yang Dimanfaatkan

Ramuan Tradisional

1. Luka segar

  • Siapkan daun palem sadeng segar secukupnya cuci hingga bersih dengan air mengalir.
  • Haluskan hingga menjadi pasta.
  • Oles pasta daun pada luka yang masih baru.

2. Diare

  • Siapkan daun palem sadeng segar secukupnya cuci hingga bersih dengan air mengalir.
  • Rebus daun hingga mendidih.
  • Biarkan hangat/dingin.
  • Saring lalu minum untuk mengobati diare.

Sumber Referensi

  1. Royal Botanic Gardens. Plants of the World Online: Saribus rotundifolius (Lam.) Blume. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:669832-1. 18-04-2022.
  2. Stuartxchange. 2019. Philippine Medicinal Plants: Anahaw. http://www.stuartxchange.org/Anahaw. 18-04-2022.
  3. Tropical Plants Database, Ken Fern. 2021. Saribus rotundifolius. http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Saribus+rotundifolius. 18-04-2022.
  4. Flora Fauna Web. 2021. Saribus rotundifolius (Lam.) Blume. https://www.nparks.gov.sg/FloraFaunaWeb/Flora/2/6/2653. 18-04-2022.
  5. LLIFLE - Encyclopedia of living forms. 2022. The Encyclopedia of PALMS & CYCADS: Saribus rotundifolius (Lamarck) Blume. http://www.llifle.com/Encyclopedia/PALMS_AND_CYCADS/Family/Arecaceae/24542/Saribus_rotundifolius. 18-04-2022.